Setelah film Jangkrik Boss Part 1 sukses secara komersil, kembali Falcon Pictures merilis Jangkrik Boss Part 2 yang diharapkan bisa menuai kesuksesan yang sama. Film ini dirilis pada tahun 2017.
Jika pada film Jangkrik Boss Part 1 Dono (Abhimana), Kasino (Vino G. Bastian), Indro (Tora Sudiro) dibantu Sophie (Hanna AlRashid) melancong ke Malaysia untuk bisa menemukan harta karun mengikuti petunjuk peta yang mereka temukan.Â
Di film Jangkrik Boss Part 2 mereka berempat memulai petualangannya di negeri Jiran tersebut, setelah mereka menyadari jika mereka salah membawa tas mereka kemudian mencari pemilik tas yang mereka bawa yang kemudian membawa mereka ke perpustakaan nasional yang penjaganya seorang wanita bersuara keras namun tidak berpengaruh pada pengunjung perpustakaan itu, lalu mereka diarahkan ke sebuah laboratorium dimana mereka dianggap sukarelawan uji coba serum penelitian, hingga akhirnya mereka menuju ke Pulau Langkawi dimana secara kebetulan mereka bisa bertemu dengan Nadia (Nur Faizura) seorang peneliti yang tasnya tertukar.
Dengan bantuan Nadia mereka lalu menuju ke sebuah pulau yang tak berpenghuni dimana menurut petunjuk di peta disitulah lokasi harta karun yang mereka cari. Dono, Kasino, Indro harus bertemu dengan beragam makhluk gaib di pulau itu, yang anehnya fasih berdialek daerah Indonesia. Mulai dari pocong yang bisa meniru gerakan tari Indro, Kuntilanak yang usil mengerjai Dono, hingga pohon ajaib yang mengeroyok Kasino. Akhirnya mereka menemukan sebuah goa yang menunjukkan seperti apa harta karun yang sebenarnya mereka cari.
Perkara akting ketiga cast utama sudah berusaha masuk ke dalam karakter Dono, Kasino, dan Indro. Abhimana secara tampilan fisik sudah hampir menyamai almarhum Dono namun secara karakter beberapa kali sering "lepas", Vino G. Bastian yang menjadi mendiang Kasino justru terlihat berlebihan dengan dialog-dialognya, Tora Sudiro yang berperan jadi Indro malah terkesan sekedar melengkapi.Â
Para cast tambahan seperti Hanna AlRashid, Nur Faizura, dan Babe Cabitha juga terlihat susah mengimbangi ketiga cast utama. Namun secara umum film ini mampu sedikit mengobati rindu terhadap komedi trio DKI.
Meskipun banyak mendapatkan review negatif namun film ini masih mendapatkan keuntungan dari sisi komersil, bahkan dihari pertama penayangannya film ini berhasil meraih 2 penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H