Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Molokai: The Story of Father Demian (1999)

27 Mei 2018   02:18 Diperbarui: 27 Mei 2018   02:21 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Hawaii diserang wabah lepra pada sekitar tahun 1874, pemerintah Hawaii yang saat itu belum menjadi negara bagian Amerika Serikat memutuskan untuk mengisolasi penduduk yang terkena wabah tersebut kesebuah pulau bernama Molokai.

Pihak gereja di Honolulu kemudian meminta beberapa sukarelawan pendeta untuk membantu para penderita kusta yang terkesan ditinggalkan pemerintah dipulau tersebut. Father Demian (David Wenham) merupakan orang pertama yang mengajukan diri untuk menjadi sukarelawan, dibelakangnya ada lagi tiga orang pendeta yang bersedia sehingga pihak gereja memutuskan Father Demian yang berangkat ke pulau tersebut. Father Demian bertugas disebuah daerah bernama Kalaupapa di pulau Molokai, ketika datang dia disambut oleh pengawas pulau bernama Rudolph Meyer (Kris Kristofferson) yang menganjurkannya untuk mengurangi bau tidak sedap saat berinteraksi dengan penduduk agar menghisap rokok.

Di Kalaupapa Father Demian melihat kehidupan para penduduk yang putus asa serta kemorosotan moral yang diakibatkan depresi, Father Demian lalu mulai membersihkan kembali gereja yang sudah lama tidak terpakai kemudian menanam beberapa pohon untuk melindungi perkampungan tersebut dari badai. Pada interaksinya dengan penduduk dia mulai akrab dengan Bishop (Ryan Rumbaugh) anak kecil penderita kusta yang menawarkan diri menjadi anak altar, William (Peter O'Toole) penderita kusta tua yang bersimpati terhadap misi Father Demian, serta Malulani (Keanu Kapuni-Szasz) gadis belia yang mulai terjangkiti kusta.

Father Demian juga berupaya meminta bantuan obat obatan dan pakaian kepada pemerintah setempat namun sayangnya pihak pemerintah terkesan mengabaikan permintaan tersebut, bahkan pihak gereja terkesan hati hati dalam menilai misi Father Demian meskipun pemimpin gereja Honolulu Father Leonor (Derek Jacobi) tetap menyemangati Father Demian. 

Tanpa sadar setelah beberapa tahun melayani penduduk Kalaupapa, virus penyakit lepra pun menjangkiti Father Demian. Namun justru hal itu membuatnya semakin giat dan bersemangat untuk meningkatkan fasilitas bagi penduduk Kalaupapa, meskipun kemudian ada isu yang mengatakan dia terkena sipilis sehingga dia harus menjalani pemeriksaan alat kelamin namun ia mampu membuat pemerintah Hawaii mulai memperhatikan kondisi penduduk di pulau Molokai.

Peter O'Toole dan David Wenham difilm Molokai: The Story Of Father Demien (1999) (sumber: www.cinemaparadiso.co.uk)
Peter O'Toole dan David Wenham difilm Molokai: The Story Of Father Demien (1999) (sumber: www.cinemaparadiso.co.uk)
Father Demian akhirnya harus menyerah saat penyakit lepra semakin menggerogoti tubuhnya, ia pun wafat setelah 15 tahun tinggal bersama penduduk yang diisolasi karena penyakit kusta di pulau Molokai.

Meskipun film ini terkesan terlalu cepat dalam menyelesaikan cerita per adegannya, namun film ini mampu memperlihatkan keteguhan hati seorang Father Demian. Setidaknya Paul Cox sang sutradara mampu memberikan keindahan tersendiri pada film ini lewat nuansa eksotis kepulauan Molokai. Akting David Wenham sebagai Father Demian juga cukup baik dibantu pula penampilan Sam Neil sebagai perdana menteri Hawaii saat itu yang sinis dan tidak perduli serta Peter O'Toole sebagai penderita kusta tua mampu membuat konsep cerita yang sederhana menjadi lebih berkarakter. Film ini berhasil meraih 2 nominasi pada ajang Australian Film Institute tahun 2002, salah satunya nominasi best actor untuk David Wenham.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun