Mohon tunggu...
Iis Suhartini
Iis Suhartini Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

The future is belong to those who believe in the beauty of their dreams. (Eleanor Roosevelt)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Adat Istiadat Tunangan Ala Turki

27 Agustus 2012   01:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:17 2543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin hari Sabtu tanggal 25 Agustus 2012, menjadi sejarah baru buat adik iparku yang sudah mengumumkan keinginannya dan mengikat janji untuk menikahi seorang gadis yang akan menjadi pendamping hidupnya nanti, atau biasa kita kenal dengan istilah tunangan. Saat itu aku kebetulan di minta untuk jadi photografer dadakan, soalnya memang acara tunangannya hanya di hadiri keluarga dekat saja jadi cukup hanya dengan jeprat jepret sederhana saja. Ada beberapa hal yang menurutku cukup menarik dan layak untuk di sharing. Misalnya seperti barang seserahan yang di berikan untuk pihak wanita. Kalau untuk adat di Indonesia biasanya seserahan di lakukan ketika saat pernikahan kan, dan rata-rata paket/bingkisan seserahanya suka banyak ada yang 7 paket, 10 paket sampai 50 paket sesuai dengan kemampuan pihak laki-laki. Nah kalau aku lihat untuk tunangan yang ini, paket seserahannya hanya 3 paket. Untuk seserahan nikahnya beda lagi, harus di bahas dengan postingan dan topik terpisah. Ini beberapa bingkisan yang di berikan oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan: 1. Paket bingkisan bertemakan tekstil Seingatku bingkisan ini isinya: - Beberapa buah handuk kecil yang pinggirannya ada renda hasil rajutan tangan, secara kalau di Turki handuk seperti ini menjadi ciri khas untuk di berikan sebagai hadiah kepada orang lain, khususnya pengantin baru. - Beberapa buah kerudung khas turki "yazma" - Piyama berenda atau gaun malam berenda warna pink. - Sendal yang banyak gliternya sesuai dengan nomor sepatu si gadis. Yang milih sendalnya pihak orang tua dari laki-laki alias yang belinya. 2. Paket Coklat

13460285971721808368
13460285971721808368
Believe it or not, bingkisan ini harganya kalau di rupiahkan sekitar Rp. 650.000.  Padahal harga coklatnya enggak seberapa tapi baki/tatakan dan biaya upah service untuk membingkisnya harganya sampai setengah juta. Dan coklatnya di suguhkan pada saat itu juga ke semua orang yang hadir di acara itu, bungkusannya sudah pasti enggak kepake lagi atau di buang. Sayang banget deh... 3. Paket baki/tatakan khusus untuk tempat cincin plus pita merah
13460319572093144679
13460319572093144679
Baki/tatakan yang di pake ini asli silver turki loh, bagus banget dan banyak ukiran ciri khas turkinya. Setelah acara tunangan selesai baki ini jadi milik pihak wanita. Di baki ini di simpan 1 box untuk 2 cincin satu untuk laki-laki dan dan satuwanita, satu buah gunting, dan pita merah yang sudah di ikatkan ke kedua cincin. Kerudung merah di baki itu hanya sebagai penutup hiasan agar terlihat cantik bakinya. 4. Paket bunga untuk sang gadis dan keluarganya.
1346030131458626571
1346030131458626571
Calon pasangan laki-laki nya membawa bingkisan bunga 2 buah sekaligus, yang satu bunga imitasi untuk keluarganya. Yang satu lagi bunga mawar merah asli untuk calon tunangannya, so sweet. Ketika memasukkan cincin ke pihak laki-laki dan perempuan, ternyata di lakukan oleh orang yang di anggap tertua atau lebih besar dari pihak keluarga perempuan. Masing-masing cincin sudah di ikat dengan pita merah sebelumnya. Setelah masuk ke jari masing-masing, si orang yang di tuakan ini menggunting pita merahnya. Perasaan kayak peresmian gedung baru, ternyata di turki di lakukan adat seperti ini.
13460310441225247228
13460310441225247228
Setelah selesai prosesi memasukkan cincin plus potong pita, di lanjutkan dengan salaman ke semua orang yang hadir di situ. Awalnya pihak keluarga ngobrol satu sama lain, terus akhirnya pihak sesepuh dari keluarga perempuan minta pindah ke ruangan lain khusus untuk para laki-laki saja dan para perempuannya tetap di ruangan tamu. Setelah khusus para wanita yang berkumpul, beberapa kerabat langsung minta di putar lagu turki dan tentunya plus joget ala turkinya juga. Awalnya yang joget tunangan adik iparku dulu dengan beberapa sepupunya, yang lain hanya nonton dan ikut tepuk tangan aja. Seiring waktu, akhirnya para ibu-ibu yang lainnya pun di minta ikut joget juga. Adat istiadat di Turki memang tak lepas dari musik dan joget untuk setiap acara atau event keluarga yang bersifat besar seperti resepsi nikah, pesta syukuran sunat. Tapi ada juga beberapa orang yang tidak menghadirkan musik di acaranya, seperti yang pernah aku datangi beberapa tahun yang lalu ke pernikahan temannya suamiku. Kami datang hanya duduk menyaksikan ijab kabul, mengucapkan selamat, makan kue dan minuman yang di sediakan, pasang emas atau uang ke pengantin lalu pulang. Bagiku cukup menarik untuk melihat adat istiadat dan budaya orang lain atau negara lain. Apalagi ketika banyak sekali sisi positif dan hikmah yang bisa kita petik membuat kita menjadi banyak belajar tentang hidup dan juga tentang dunia. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun