Artikel Pendidikan Keperawatan
Etika Dalam Keprawatan
Konsep Dasar Etika Keperawatan
Bartens (2000) Etika berasal bahasa yunani “Ethos” berarti adat istiadat, kebiasaan, watak, perasaan, sikap & cara berpikir. Persamaan etika dengan moral. Moralitas berasal dari bahasa latin berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Menurut Martin. Etika adalah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau pedoman untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.
Menurut Asmaran. Etika adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia, tidak hanya menentukan kebenaran seperti mereka, tetapi juga untuk menyelidiki manfaat atau keuntungan dari semua perilaku manusia.
Definisi
Menurut saya beretika dalam sebuah profesi adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh seseorang yang professional, sebagai contoh berprofesi sebagai seorang perawat yang notabennya sebagai tenaga medis dalam sebuah profesi dibidang kesehatan. Seorang yang berprofesi pada dunia kesehatan memiliki ciri-ciri yang mudah diimplementasikan serta mampu menerapkan moralitas, kepatuhan pada peraturan, etikasosial, loyal pada rekan kerja serta bertanggung jawab dan mempunyai sifat kemanusiaan yang tinggi.
Keperawatan secara harfia merupakan bukti implementasi ilmu pengetahuan yang berproses pada bidang kesehatan dan sosial yang didefinisikan oleh manusia atau masyarakat, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian . Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia.
Etika Keperawatan
Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan asuhan keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien. Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.
Peran Keperawatan
memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia.
menjamin pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat menentukan diagnosa manusia.
melaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia.
Tipe Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar professional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Berikut Contoh Tipe Etik dalam Keperawatan :
Bioetik :
Bioetik merupakan Studi filosofi yang mempelajari tentang kontrofersi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Mengevaluasi semua tindakan moral yang membantu/ membahayakan.
Clinical Ethcis :
Clinical Ethcis merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien
Contoh : ada persetujuan / penolakan dan bagaimana seseorang merespon permintaan medis
Nursing ethcis :
Nursing ethcis merupkan bagian dari bioetik terkait isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
Prinsip Etika Keperawatan
Dalam bidang Kesehatan, seorang yang berada dalam ruang lingkup Keperawatan memiliki pedoman sebagai alat ukur sebuah tindakan tidak terbatas pada perilaku yang akan diambil sehingga mampu mempertimbangkan suatu situasi apapun dengan hasil yang semaksimal mungkin. Berikut beberapa pedoman dalam Keperawatan :
Otonomi (menghormati hak pasien) :
Non Malficience (tidak merugikan pasien)
Beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien)
Justice (bersikap adil kepada semua pasien)
Veracity (jujur kepada pasien dan keluarga)
Fidelity (selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga)
Confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien
Kode Etik Keperawatan Indonesia
Pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain.
Fungsi Kode Etik Keperawatan
1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
2. Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan
3. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan.
4. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan ( Kozier & Erb, 1989 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H