Mohon tunggu...
NAILUL MUNA
NAILUL MUNA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Seorang Mahasiswa dari Fakultas Keperawatan dan kebidanan jurusan S1 Keperawatan. Hobi saya menyanyi,memasak dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Bahaya Diare

30 Oktober 2023   13:38 Diperbarui: 30 Oktober 2023   13:41 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Meski umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri, diare kadang perlu ditangani dokter.

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia, terutama pada bayi dan anak-anak. Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari (diare akut). Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari (diare kronis).

Diare umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, diare yang tidak kunjung membaik atau malah memburuk dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, hingga kerusakan ginjal.

PENYEBAB DIARE 

Diare bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari infeksi, keracunan makanan, alergi makanan, atau penyakit lain yang dapat memicu terjadinya diare. Berikut ini adalah contoh-contoh penyebab diare:

1. Infeksi virus, seperti rotavirus, yang ditandai dengan diare berair dan biasanya terjadi pada anak-anak 

2. Infeksi bakteri Campylobacter dan Escherichia coli, yang biasanya disebut dengan keracunan makanan, disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak dimasak sampai matang

3. Infeksi bakteri Clostridium difficile, yang ditandai dengan diare berair dan kram perut setelah konsumsi antibiotik

4. Infeksi bakteri Salmonella, yang biasanya terjadi akibat konsumsi daging kurang matang, terutama daging ayam, dan telur mentah atau setengah matang

5. Amebiasis dan infeksi bakteri Shigella, yang ditandai dengan tinja berbau amis, berdarah, atau berlendir

6. Infeksi Cryptosporidium(kriptosporidiosis), yang terjadi setelah meminum atau tidak sengaja menelan air yang terkontaminasi dan tidak dimasak

7. Alergi makanan, yang ditandai dengan diare beberapa menit atau maksimal 2 jam setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi

8. Intoleransi laktosa, yang biasanya disertai dengan kembung, feses berbau asam, serta anus perih atau kemerahan setelah konsumsi makanan dengan kandungan susu

9. Sindrom malabsorbsi, yang ditandai dengan diare kronis yang berbau menyengat dan berat badan menurun

10. Radang usus, yang dapat disertai dengan sakit perut, sering mulas, dan diare dengan darah atau lendir

11. Irritable bowel syndrome, yang ditandai dengan BAB cair, serta kram perut yang hilang timbul dan membaik setelah buang air besar

12. Efek samping terapi medis, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi

14. Penyakit lain, seperti hepatitis atau kanker usus besar

GEJALA DIARE 

Gejala utama diare adalah buang air besar dengan tinja encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali sehari. Keluhan lain yang bisa dialami oleh penderita diare adalah:

1. Perut kembung

2. Tidak mampu menahan keinginan buang air besar

3. Perut mulas

4. Mual atau muntah 

5. Demam

6. Tinja berlendir atau berdarah

Diare parah yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan dehidrasi. Gejala-gejala yang menunjukkan penderita mengalami dehidrasi adalah:

1. Pusing

2. Rasa sangat haus

3. Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang

4. Urine berwarna gelap

5. Mulut atau kulit kering

6. Lemas

Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi juga bisa dikenali dari gejala-gejala berikut:

1. Lebih rewel dari biasanya

2. Air mata berkurang saat menangis

3. Tidak ada urine pada popok selama 3 jam atau lebih

4. Mulut dan lidah kering

5. Mata, perut, dan pipi yang terlihat cekung

6. Lemas jika dehidrasi sudah berat

PENCEGAHAN DIARE 

Diare bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih melalui cara-cara berikut:

1. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan setelah makan, serta sesudah menggunakan toilet

2. Mencuci buah dan sayur, serta mengolah bahan makanan, seperti daging sampai benar-benar matang

3. Tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang

4. Memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama bagi bayi, guna membantu membentuk antibodi dalam melawan mikroorganisme penyebab diare

5. Menjalani vaksinasi rotavirus, untuk melindungi bayi dari serangan virus yang paling umum menyebabkan diare

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun