Mohon tunggu...
Sakinah AM
Sakinah AM Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNUSA

Halo! Perkenalkan saya Sakinatul Karimah dari Madura sekarang berkuliah di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya prodi S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Hidup Sehat untuk Merawat Kesehatan Jantung Koroner

17 Oktober 2022   08:21 Diperbarui: 17 Oktober 2022   08:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara yang menyetujui deklarasi Millenium Development Goals (MDG's) dengan tujuan perbaikan kesehatan masyarakat masih memiliki kendala untuk mencapai kesehatan masyarakat secara optimal. Angka kematian orang dewasa akibat penyakit jantung dan hipertensi meningkat. 

Penyakit jantung yang berkaitan erat dengan penyakit diabetes dan kegemukan merupakan penyebab utama kematian di beberapa negara maju dan negara berkembang. 

Penyakit jantung adalah penyakit non infeksi, salah satu yang paling banyak diderita dan merupakan penyebab kematian paling tinggi dimasyarakat adalah penyakit jantung koroner (PJK). 

Penyakit ini menyerang pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung. Timbunan lemak, kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan-lahan akan mengakibatkan

penyempitan pembuluh darah. Pada waktu pembuluh darah menyempit maka jantung harus bekerja lebih keras sehingga menyebabkan nyeri dada. Pembuluh darah yang tersumbat membuat pasokan darah kejantung terhenti sehingga terjadilah serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. 

Secara normal jantung berdenyut 60 sampai 100 kali per menit (100 ribu kali per hari). Jantung yang berdenyut tidak normal disebut arryhytmia, denyut lambat (dibawah 60 kali permenit) disebut bradyarrhythmias dan diatas 100 per menit disebut tachyarrhytmias. 

Faktor risikpenyebab terjadinya penyakit jantung terdiri dari faktor yang tidak dapat dikendalikan : keturunan, usia, jenis kelamin, ras, dan faktor yang dapat dikendalikan : merokok, hipertensi, kolesterol tinggi, kurang olahraga, obesitas, diabetes, dan stres.

Peningkatan jumlah kematian akibat penyakit jantung lebih dipengaruhi oleh perubahan pola hidup masyarakat. Pola hidup yang tidak sehat, terutama kebiasaan makan sembarangan, kurang atau tidak olah raga, kebiasaan merokok serta stres merupakan faktor risiko utama. Kondisi seperti ini akan semakin parah jika masyarakat tidak memiliki pengetahuan pola kesehatan untuk merawat kesehatan jantug. Sebagian besar dari penurunan angkakematiann dan penyakit jantung erat hubungannya dengan pola hidup terutama pengurangan kebiasaan merokok, perbaikan pola makan, dan kebiasaan melakukan latihan olahraga. 

Oleh karena itu, upaya pencegahan paling baik yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga pola hidup sehat terutama dengan memahami dan Pola Gizi sehat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karna itu menjaga pola hidup yang baik yakni harus mencegah pola hidup yang tidak sehat, berikut untuk mencegah pola hidup sehat:


A. Tidak merokok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun