Mohon tunggu...
azisrafidah
azisrafidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - PELAJAR/MAHASISWA

SERENITY IN SIMPLICITY

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

dari keputusasaan ke keteguhan iman

1 Januari 2025   16:30 Diperbarui: 1 Januari 2025   16:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam tafsir Al-Qurtubi, ayat ini mengingatkan kita bahwa shalat dan sabar adalah dua kunci utama dalam menghadapi segala cobaan hidup. Bagi seseorang yang merasa futur, memperbaiki kualitas shalat dengan penuh kekhusyukan adalah langkah pertama untuk mengembalikan ketenangan hati dan mengurangi perasaan keputusasaan.

3. Dukungan dari Orang Tua, Teman, dan Lingkungan dalam Perspektif Al-Qur'an
Selain memperbaiki hubungan dengan Allah melalui ibadah, dukungan dari orang tua, teman, dan lingkungan juga memainkan peran penting dalam mengatasi futur. Al-Qur'an memberikan banyak petunjuk tentang pentingnya hubungan sosial yang sehat, serta bagaimana kita harus saling membantu dalam kebaikan.

Ayat yang Menunjukkan Pentingnya Saling Mengingatkan dalam Kebaikan
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan."
(QS. Al-Ma'idah: 2)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap Muslim memiliki kewajiban untuk saling mendukung dalam kebaikan dan takwa. Bagi seseorang yang merasa futur, memiliki teman-teman atau keluarga yang mengingatkan untuk kembali beribadah dan meningkatkan kualitas keimanan sangatlah penting. Teman atau orang tua yang peduli dapat memberikan semangat dan dorongan agar orang yang merasa terpuruk bisa bangkit kembali.

Pentingnya Dukungan Sosial dan Lingkungan dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an juga mengajarkan pentingnya hidup dalam komunitas yang saling mendukung, dengan mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menunjukkan jalan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim). Dalam hal ini, lingkungan yang positif, yang penuh dengan semangat beribadah, dapat menjadi sumber kekuatan bagi seseorang yang merasa futur. Ketika seseorang berada dalam komunitas yang mengingatkan untuk tetap beribadah, mengikuti kajian, dan berbagi ilmu, mereka akan merasa lebih kuat dalam menghadapi ujian hidup.

4. Solusi dari Perspektif Al-Qur'an: Tawakal, Sabar, dan Kembali kepada Ibadah
Secara keseluruhan, Al-Qur'an menawarkan beberapa solusi praktis untuk mengatasi futur dan perasaan putus asa, yaitu:
-Kembali Menguatkan Iman Melalui Ibadah
Shalat dan doa adalah kunci utama untuk mendapatkan ketenangan batin dan menguatkan iman. Seseorang yang merasa futur harus kembali memperbaiki kualitas shalat dan memperbanyak doa kepada Allah.
-Sabar dan Tawakal
Allah mengingatkan dalam banyak ayat untuk selalu sabar dalam menghadapi ujian hidup dan tawakal kepada-Nya. Keputusasaan adalah musuh utama dari iman, dan untuk menghadapinya, kita harus yakin bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun