Mohon tunggu...
Rohana Rambe
Rohana Rambe Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi untuk sebuah alasan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Pemimpi

6 Mei 2020   11:58 Diperbarui: 6 Mei 2020   11:56 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan kami pun pulang naik Bus perjalanan malam. Sampai di asrama, sudah waktunya subuh. Setelah shalat, malah tertidur. Apa yang terjadi, kami kesiangan. Hari itu, aku masuk les pertama, dan les dua, tiga, kosong. Apa pun itu, kewajiban harus dilakukan. 

Kalian tahu apa yang terjadi? Aku masuk kelas tanpa mandi, hanya cuci muka dan baju tak diganti. Untung waktu pulang, aku pakai gamis. Walau tidak mandi, tetap manis kok. Ahahaa, pede gila. Sampai muridku heran ketika aku masuk les keempat. Sudah berganti pakaian.

Seorang anak bertanya, "Buk, kanapa sudah ganti pakaian, Ibu?"

Lalu kujawab, "Nak, belum saatnya kalian tahu alasannya. Suatu hari, kalian akan mengerti."

"Wis, Ibu mulai berdrama."

Aku hanya tersenyum, menertawakan kekonyolanku. Terkadang seorang guru memang harus bertingkah konyol agar siswanya tak jenuh.

Alhamdulilah, satu bulan kemudian, impian kami terwujud, bisa memiliki Souvenir dari Malioboro. Ya, seorang Kakak yang baik, pulang dari Yogyakarta, perjalanan dinas dan memberikan kami oleh-oleh. Sebuah dompet, dengan harapan dompet ini bisa terisi banyak duit agar mimpi ke Yogyakarta dan memijakkan kaki di Monas sebelum dipindahkan bisa tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun