Abstrak
Telekomunikasi adalah proses transmisi informasi dari satu titik ke titik lain melalui media tertentu, baik secara kabel maupun nirkabel, Sinyal Telekomunikasi merupakan elemen utama dalam sistem komunikasi  yang memungkinkan transmisi informasi melalui berbegai media, seperti kabel, serat optik, dan gelombang elektromagnetik. Pada dasarnya, sinyal telekomunikasi adalah elemen penting dalam proses komunikasi yang memungkinkan transmisi informasi dari satu titik ke titik yang lain, sinyal dapat berbentuk analog atau digital, masing-masing sinyal mempunyai karakteristik unik yang dapat mempengaruhi cara informasi dikodekan, ditransmisikan, dan diterima.
Pendahuluan
Faktor-faktor eksternal seperti noise, redaman, dan interferensi, sangat mempengaruhi sinyal telekomunikasi tersebut bekerja, salah satu faktor eksternal yang bisa dideskripsikan dengan jelas adalah faktor cuaca, faktor cuaca tetap menjadi tantangan signifikan yang mempengaruhi kualitas sinyal telekomunikasi, cuaca ekstrem seperti hujan lebat, salju, kabut, dan badai dapat menyebabkan gangguan atau penurunan kualitas sinyal, baik pada jaringan maupun nirkabel, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dampak cuaca terhadap sinyal telekomunikasi, dengan fokus terhadap pada fenomena seperti hujan, kabut, badai, dan fenomena atmosfer lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja sinyal telekomunikasi.
Pembahasan
Pengaruh cuaca ekstrem menjadi masalah yang sangat penting dalam proses komunikasi, terutama pada sinyal telekomunikasi. Bagaimana cuaca mempengaruhi sinyal telekomunikasi?
Hujan, terutama hujan lebat, dapat menyebabkan pelemahan atau atenuasi sinyal, terutama pada frekuensi tinggi seperti gelombang mikro dan jaringan satelit, partikel ini dalam hujan menyerap dan menghamburkan sinyal, sehingga mengurangi kekuatannya.
Gambar 1. Variasi atenuasi sinyal Terhadap HujanÂ
https://www.ursi.org/proceedings/procAP19/papers2019/ManuscriptDaliaAPRASC2019.pdf
Gambar.1 menunjukkan plot redaman terhadap kecepatan hujan untuk frekuensi yang berbeda 30, 40, 50 dan 60GHz. Kita melihat dari gambar bahwa seiring dengan meningkatnya curah hujan, redaman spesifik meningkat. Peningkatan spesifik redaman sehubungan dengan kecepatan atau laju hujan lebih kecil untuk 30 dan 40GHz. Jika kita mempertimbangkan grafik untuk 30 GHz, kita melihatnya karena kecepatan hujan bervariasi dari 50 hingga 100mm/jam, redaman hujan hanya bervariasi 2 hingga 3 dB. Namun untuk 50 dan 60 GHz, sebagai laju hujan meningkat, redaman spesifik meningkat sebagaimana adanya terlihat dari Gambar.1.
Salju dan Es
Salju dan es juga dapat menyebabkan gangguan pada sinyal telekomunikasi. Kristal es di atmosfer dapat memantulkan atau menyerap sinyal, sementara akumulasi salju pada perangkat keras seperti antena dapat mengurangi efisiensi sistem, dan juga mengurangi efisiensi sinyal.
Kabut
Kabut terdiri dari partikel air kecil yang dapat memengaruhi komunikasi optik ruang bebas (Free Space Optical, FSO) dan sistem berbasis cahaya lainnya. Kabut menyebabkan scattering dan absorpsi sinyal, terutama pada komunikasi optik dan inframerah, kabut tebal juga dapat menyebabkan perambatan sinyal, terutama pada sistem yang menggunakan gelombang frekuensi sangat tinggi (EHF), kabut mempengaruhi jarak pandang sinyal, meskipun dampaknya tidak seburuk hujan.
Badai dan Angin Kencang
Badai angin kencang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur telekomunikasi seperti Menara antenna atau kabel, selain itu, badai sering disertai dengan petir yang dapat mengganggu transmisi data.
Penerapan Solusi di Indonesia
Indonesia, dengan iklim tropisnya, sering menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan badai. Gangguan sinyal akibat hujan lebat (rain fade) menjadi tantangan utama, terutama untuk daerah yang mengandalkan jaringan satelit. Beberapa langkah yang telah diterapkan di Indonesia meliputi:
1. Membangun Menara telekomunikasi yang lebih tinggi dan kokoh dan tahan terhadap banjir dan angin kencang.
2. Bekerja sama dengan BMKG untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat untuk mengurangi resiko pelemahan sinyal informasi.
3. Penyediaan perangkat penguat sinyal untuk masyarakat di wilayah dengan curah hujan tinggi.
Kesimpulan
Cuaca merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dihindari, tetapi dampaknya terhadap sinyal telekomunikasi dapat diminimalkan dengan inovasi teknologi dan desain infrastruktur yang tepat. Dengan solusi yang semakin canggih, tantangan cuaca terhadap telekomunikasi dapat diatasi, memungkinkan koneksi yang lebih andal untuk mendukung kehidupan modern, dan antisipasi menggunakan perkiraan cuaca pada setiap daerah akan menjadi Solusi atau antisipasi dari efek cuaca terhadap sinyal telekomunikasi.
Referensi
https://www.ursi.org/proceedings/procAP19/papers2019/ManuscriptDaliaAPRASC2019.pdf : Jurnal ini memberikan informasi dan data yang relevan atas pengaruh hujan terhadap sinyal informasi.
https://arxiv.org/pdf/2208.13690 : Jurnal ini menyediakan wawasan jika suatu sinyal telekomunikasi bekerja pada saat salju dan hujan.
https://secwww.jhuapl.edu/techdigest/Content/techdigest/pdf/V05-N04/05-04-Goldhirsh.pdf : Jurnal ini ni membahas pengaruh intensitas hujan terhadap atenuasi sinyal komunikasi satelit.
https://www.ll.mit.edu/sites/default/files/outreach/doc/2018-07/lecture%203.pdf : Jurnal ini mencakup efek hujan dan kabut terhadap penyerapan dan atenuasi sinyal radar. Dan pengaruh cuaca buruk yang dapat mengurangi daya sinyal secara drastis.
IHSAN HADI PRATAMA (NRP:11-2023-014)
DASAR TELEKOMUNIKASI
DOSEN PEMBIMBING: Ir. Rustamaji, M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H