Mohon tunggu...
112022048 Bagus Arif Prakoso
112022048 Bagus Arif Prakoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

Saya tertarik dengan perkembangan teknologi yang dapat memudahkan kegiatan orang banyak. Prodi Teknik Elektro, Mata Kuliah : Dasar Telekomunikasi, Dosen Pengampu : Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pesawat Tempur Berteknologi Siluman yang Sulit Terdeteksi oleh Radar

8 Januari 2024   14:31 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:09 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/65/B-2_Stealth_Bomber_Skin%2C_2009_-_Museum_of_Science_and_Industry_%28Chicago%29_-_DSC06496.JPG

https://www.thedrive.com/the-war-zone/41727/navys-new-jamming-pods-for-ea-18g-growler-eyed-for-air-force-fighters
https://www.thedrive.com/the-war-zone/41727/navys-new-jamming-pods-for-ea-18g-growler-eyed-for-air-force-fighters

Pesawat siluman harus mendapat dukungan elektronik dari jauh atau lebih terkenal dengan istilah radar jamming. Tanpa dukungan seperti ini, pesawat siluman masih bisa terdeteksi sistem radar modern yang berlapis. Pada intinya, penggunaan pesawat siluman tidak bisa terbang sendiri dalam misi penyerangan masuk ke wilayah musuh, resikonya terlalu besar. Kalau hanya misi pengintaian dari pinggir-pinggir, masih bisa terbang sendiri.

            Radar jamming adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengacaukan atau mengganggu kinerja radar. Radar adalah sistem deteksi jarak jauh yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi objek di sekitarnya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam radar jamming untuk menghalangi atau mengaburkan sinyal radar. Beberapa teknik umum melibatkan penggunaan gelombang elektromagnetik yang kuat atau interferensi untuk membuat radar kesulitan dalam mendeteksi atau melacak target yang sebenarnya.

Berikut adalah beberapa teknik radar jamming yang umum:

  1. Noise Jamming: Mengirimkan sinyal-sinyal kebisingan atau interferensi yang kuat ke radar untuk mengaburkan sinyal kembali dari target. Ini dapat membuat radar sulit untuk membedakan antara sinyal yang benar-benar berasal dari target dan sinyal-sinyal palsu atau noise.
  2. False Target Jamming: Membuat target palsu atau reflektor palsu yang menyerupai objek sebenarnya. Ini dapat membuat radar mengalihkan perhatiannya ke target palsu, sementara target yang sebenarnya tetap tersembunyi.
  3. Spot Jamming: Fokus pada satu frekuensi tertentu dari radar dan mengirimkan sinyal interferensi yang kuat pada frekuensi tersebut. Ini dirancang untuk mengganggu kinerja radar pada frekuensi tertentu.
  4. Sweep Jamming: Merubah frekuensi sinyal secara dinamis untuk mengacaukan radar yang beroperasi pada berbagai frekuensi.
  5. Track While Scan Jamming: Mengganggu kemampuan radar untuk melacak banyak target secara bersamaan dengan mengirimkan sinyal interferensi yang khusus.

Pesawat siluman biasanya tidak 100% tidak terdeteksi radar. Tetapi karena memiliki RCS (Radar Cross Section) yang kecil maka di layar radar hanya tampak sebesar gerombolan burung, bukan pesawat seperti ilustrasi dibawah.

https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2015/04/6ylXEQ5.jpg
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2015/04/6ylXEQ5.jpg

Ini hanya ilustrasi sederhana dari Radar Cross Section (RCS) yang terlihat dari layar radar. Pesawat siluman terlihat lebih kecil titiknya. Perlu diingat gambar ini tidak merepresentasikan ukuran asli, hanya sebagai perbandingan saja bahwa pesawat siluman tidak terlalu terlihat oleh radar, khususnya pada jarak jauh.

Sumber referensi : 

https://id.quora.com/Bagaimana-proses-pesawat-tempur-siluman-tidak-telacak-radar-ketika-melewati-suatu-wilayah

https://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_siluman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun