Perkenalkan, saya Muhammad Rasyid Ihsan, mahasiswa Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, kelas B dengan NIM 2410416310019.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Penginderaan Jauh yang dibimbing oleh Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., saya akan melakukan penelitian perbandingan antara data objek di Google Maps dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jarak jauh adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau dari jarak jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan kapal. Contoh Penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik, dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit.
Fungsi Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh memiliki fungsi untuk memperoleh informasi permukaan bumi dari jarak tertentu. Konsep sederhananya, ketika sedang mengamati suatu objek pemandangan namun masih belum tampak jelas, maka ubahlah sudut pandang dengan naik ke atas agar objek tersebut terlihat lebih jelas
Jenis Perbedaan
Akurasi Geometri: Apakah posisi objek di Google Maps benar-benar sesuai dengan posisi sebenarnya di lapangan?
Akurasi Tematik: Apakah informasi tentang objek (misal, jenis penggunaan lahan, jenis bangunan) yang ditampilkan Google Maps sudah akurat?
Tingkat Detail: Seberapa detail informasi yang ditampilkan Google Maps dibandingkan dengan kondisi sebenarnya?
Keterbaruan Data: Apakah data yang digunakan Google Maps sudah cukup up-to-date?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut mari simak artikel berikut.
Ada 10 lokasi yang kita survei untuk penelitian, lokasi pertama yaitu Kantor Kecamatan Banjarmasin utara.
letak koordinat Maps: -3.2800545420380005, 114.5775598531913
Berdasarkan observasi langsung di lapangan, wilayah penelitian menunjukkan: