Mohon tunggu...
Nabila Afaf
Nabila Afaf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/Prodi Tadris Biologi/Universitas islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon

Nabila Afaf/ Mahasiswa/ Prodi Tadris Biologi/Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengamatan Pada Spesies Filum Arthopoda Di Habitat Setu Patok

28 Desember 2024   07:08 Diperbarui: 28 Desember 2024   07:07 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Jenis jenis dan morfologi spesies Arthophoda yang terdapat pada habitat Setu Patok 

Hewan yang dikategorikan sebagai arthropoda mempunyai kaki dan kuku yang tersegmentasi. Arthro yang artinya ruas dan podos yang artinya kaki adalah dua istilah. Yunani yang membentuk istilah Arthropoda. Arthropoda adalah hewan tripoblastik dengan simetribilateral dan selomasi Penutup kitin dan kerangka luar membentuk tubuh arthropoda, yang meliputi kepala, dada, dan perut. Untuk membuat segmen lebih mudah dipindahkan, biasanya terdapat area di antara segmen tersebut yang kekurangan kitin Arthropoda mengalami ekdisis, atau pergantian kulit, pada waktu tertentu. Filum terbesar dalam kingdom hewan adalah Arthropoda dimana memiliki jumlah spesies yang lebih banyak dibandingkan gabungan semuafilum lainnya Hewan yang mendominasi di muka bumi ini adalah artropoda. Karena merupakan filum terbesar, arthropoda dapat ditemukan di dataran rendah, dataran tinggi, dan hutan Serangga merupakan salah satu kelas antropoda yang sering terlihat. Arthropoda dapat bertahan hidup di udara, laut, air tawar, dan darat (Setiawan J2019). 

Arthropoda memiliki lima kelas Chilopoda, Diplopoda, Crustacen, Arachnida dan Insecta. Namun, hanya 2 kelas Arthropoda yang telah diketahui memiliki peran besar dalam keseimbangan ekosistem yaitu pada kelas Arachnida dan Insecta. Filum ini mencakup serungga, laha laha, udang, lipan, dan hewan lainnya yang mencakup kedalam kelima kelas tersebut. Persebaran Arthropoda dalam suatu ekosistem sangat dipengaruhi oleh bentuk vegetasi dalam suatu habitat (Hutauruk D, 2024).

Insecta adalah kelas dalam filum Arthropoda yang mencakup makhluk hidup dengantubuh bersegmen, eksoskeleton keras, dan tiga pasang kaki yang terpasang pada segmen tubuh tengah (toraks). Serangga ini merupakan kelompok hewan yang paling beragam diplanet ini, dengan jumlah spesies yang diperkirakan mencapai jutaan. Tubuh serangga terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Bagian kepala hiasanya dilengkapi dengan sepasang antena, mata majemuk, dan mulut yang disesuaikan dengan cara makan tertentu, seperti menggigit, mengunyah, atau mengisap. Selain itu, banyak serangga memiliki sayap yang memungkinkan mereka untuk terhang. meskipun beberapa spesies tidak bersayap (Chaidir dkk, 2023).

Secara ekologis, Insecta memainkan peran penting dalam berbagai ekosistem, seperti membantu proses penyerbukan, dekomposisi bahan organik, dan menjadi sumber makanan bagi organisme lain. Adaptasi morfologi dan fisiologi mereka memungkinkan serangga untuk hidup di hampir semua habitat, dari gurun hingga perairan tawar, kecuali di lautan yang sangat dalam. Insecta juga memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi. memungkinkan mereka berkembang hiak dengan cepat dan mempertahankan populasi yang besar. Namun, beberapa serangga juga dianggap sebagai hama karena merusak tanaman atau menyebarkan penyakit pada manusia, hewan, maupun tumbuhan (Ermayani&Syahbudin 2021). 

Berdasarka hasil pengamatan observasi di habitat setu patok di dapatkan jenis spesies pada filum arthopoda berupa kupu kupu (Hypolimnas misippus) jenis jantan. Dimana memiliki karakteristik morfologi rentang sayapnya berkisar antara 60-85 mm dengan sayap atas berwarna hitam dengan dua bercak putih besar di sayap depan dan satu bercak putih kecil di sayap belakang, dikelilingi warna biru keunguan metalik yang berkilau dengan bagian bawah sayap berwarna hitam kecokelatan. Memiliki struktur morfologi mata majemuk, kaki depan, antena, dada, kaki tengah, kaki belakang, ekor, sayap belakang, perut, belalai, mulut menghisap. Warna Sayap pada kupu kupu jantan herwarna ungu kehitaman dengan bercak putih besar melingkar di setiap sayap. 

Warna ini memberikan tampilan yang mencolok dan menarik perhatian. Sayap atas tepi bagian dalam sayap mengikuti garis yang melintasi sel secara miring dan melengkung ke dekat puncak, memberikan bentuk yang elegan. Permukaan bawah sayap jantan tidak memiliki corak putih, menjadikannya lebih sederhana dibandingkan dengan betina (Latjompoh M et al 2024). 

Kupu-kupu merupakan golongan serangga bersayap bersisik yang termasuk dalam ordo Lepidoptera. Hal ini sesuai dengan namanya yang berasal dari istilah latin kata dan lepido yang berarti sisik. Tubah kupu-kupu tendiri dari tiga bagian kepala, toraks, dan perut. Kerangka luat (eksoskeleton) kupu-kupu menampung organ dalam di sisi bagian dalamnya (Noerdijito dan Aswari 2003). Kepala kupu-kupu terdiri dari enam ruas. Tiga ruas pertama kepala berhubungan dengan tiga komponen sensori: antena, mata majemuk, mata tunggal, dan mata. Tiga ruas lainnya berhubungan dengan bagian mulut. Maksila beradaptasi sebagai alat penghisap (probosis), dan mandibula (rahang bawah) kupu-kupu tereduksi (Sianturi, S., & Simanjuntak, S. 2023). 

Dokumentasi
Dokumentasi

https://images.app.goo.gl/UpNgKxy2iJgo25Ue7
https://images.app.goo.gl/UpNgKxy2iJgo25Ue7
Klasifikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun