Â
Arthropoda memiliki lima kelas yaitu kelas Chilopoda, Diplopoda, Crustacen, Arachnida dan Insecta. Namun, hanya 2 kelas Arthropoda yang telah diketahui memiliki peran besar dalam keseimbangan ekosistem yaitu pada kelas Arachnida dan Insecta. Filum ini mencakup serangga, laba- laba, udang, lipan, dan hewan lainnya yang  mencakup kedalam kelima kelas tersebut. Persebaran Arthropoda dalam suatu ekosistem sangat dipengaruhi oleh bentuk vegetasi dalam suatu habitat (Hutauruk.D,2024).
Insecta adalah kelas dalam filum Arthropoda yang mencakup makhluk hidup dengantubuh bersegmen, eksoskeleton keras, dan tiga pasang kaki yang terpasang pada segmen tubuh tengah (toraks). Serangga ini merupakan kelompok hewan yang paling beragam diplanet ini, dengan jumlah spesies yang diperkirakan mencapai jutaan. Tubuh serangga terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Bagian kepala biasanya dilengkapi dengan sepasang antena, mata majemuk, dan mulut yang disesuaikan dengan cara makan tertentu, seperti menggigit, mengunyah, atau mengisap. Selain itu, banyak serangga memiliki sayap yang memungkinkan mereka untuk terbang. meskipun beberapa spesies tidak bersayap (Chaidir dkk, 2023).
Secara ekologis, Insecta memainkan peran penting dalam berbagai ekosistem, seperti membantu proses penyerbukan, dekomposisi bahan organik, dan menjadi sumber makanan bagi organisme lain. Adaptasi morfologi dan fisiologi mereka memungkinkan serangga untuk hidup di hampir semua habitat, dari gurun hingga perairan tawar, kecuali di lautan yang sangat dalam. Insecta juga memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi. memungkinkan mereka berkembang biak dengan cepat dan mempertahankan populasi yang besar. Namun, beberapa serangga juga dianggap sebagai hama karena merusak tanarnan atau menyebarkan penyakit pada manusia, hewan, maupun tumbuhan (Ermayani&Syahbudin 2021).Â
Berdasarka hasil pengamatan observasi di habitat setu patok di dapatkan jenis spesies pada filum arthopoda berupa kupu kupu (Hypolimnas misippus) jenis jantan. Dimana memiliki karakteristik morfologi rentang sayapnya berkisar antara 60-85 mm dengan sayap atas berwarna hitam dengan dua bercak putih besar di sayap depan dan satu bercak putih kecil di sayap belakang, dikelilingi warna biru keunguan metalik yang berkilau dengan bagian bawah sayap berwarna hitam kecokelatan. Memiliki struktur morfologi mata majernuk, kaki depan, antena, dada, kaki tengah, kaki belakang, ekor, sayap belakang, perut, belalai, mulut menghisap. Warna Sayap pada kupu kupu jantan berwama ungu kehitaman dengan bercak putih besar melingkar di setiap sayap. Warna ini memberikan tampilan yang mencolok dan menarik perhatian. Sayap atas tepi bagian dalam sayap mengikuti garis yang melintasi sel secara miring dan melengkung ke dekat puncak, memberikan bentuk yang elegan. Permukaan bawah sayap jantan tidak memiliki corak putih, menjadikannya lebih sederhana dibandingkan dengan betina (Latjompoh.M et al 2024).
Kupu-kupu merupakan golongan serangga bersayap bersisik yang termasuk dalam ordo Lepidoptera. Hal ini sesuai dengan namanya yang berasal dari istilah latin kata dan lepido yang berarti sisik. Tubuh kupu-kupu terdiri dari tiga bagian: kepala, toraks, dan perut. Kerangka luar (eksoskeleton) kupu-kupu menampung organ dalam di sisi bagian dalamnya (Noerdijito dan Aswari 2003). Kepala kupu-kupu terdiri dari enam ruas. Tiga ruas pertama kepala berhubungan dengan tiga komponen sensori: antena, mata majemuk mata tunggal, dan mata. Tiga ruas lainnya berhubungan dengan bagian mulut. Maksila beradaptasi sebagai alat penghisap (probosis), dan mandibula (rahang 1bawah) kupu-kupu tereduksi (Sianturi, S., & Simanjuntak, S. 2023).
KlasifikasiÂ
Kingdom:Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Lepidoptera.