Mohon tunggu...
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun Mohon Tunggu... lainnya -

Jama'ah Komunitas Kanot Bu.numpang di Bivak Emperom Banda Aceh\r\n\r\n\r\n\r\nhttp://www.idrusbinharun.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kembali kita harus merawat cara berpikir

30 April 2011   20:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_105334" align="aligncenter" width="300" caption="minum puisi(doc,LENSAKIRI)"][/caption] kita terikat janji-janji palsu kesepakatan-kesepakatan semu kita juga memakai sudut pandang untuk mengaitngaitkan hal-hal bodoh menjadi sesuatu yang luarbiasa pada suatu hari kita (tak perlu menyebutkan kau dan aku) pura-pura sedih dengan airmata imitasi kita memalsukan sejumlah riwayat menjadi puisi panjang puisi yang ditolak di sejumlah koran namun, ingatkah kau pada sejumlah rintik hujan? dengan ekornya yang menjuntai dari langit di ubun-ubun kepalamu kau bilang ia timpakan luka di dadamu kau katakan ada sejumlah sesak yang enggan melega di dalam kenangan aku tak seberapa faham sejauh mana kau bisa menandai tanggal merah sebab almanak buram sudah kau berkali-kali lunglai dengan alasan ini itu, kau berat-beratkan kecewa ah kenapa selalu menyalahkan ruang pengab kenapa selalu mempertanyakan riwayat bila dalam asmara yang kau jalani sehari-hari luput kau imani sesuatu yang suci lagi-lagi obatnya mesti puisi? terserah bijaksana hanya soal instan ketika dua orang bodoh saling serang yang ketiga tinggal mendamaikan bijak itu hal sepele orang-orang mendadak berubah menghayati sengsara agar dapat menelurkan kata-kata mutiara maka kembalikan riwayat pada tempat semula puisikan segala sesuatu jika keadaan sudah terdesak aku yakin kelak kau dapat menertawainya terbahak-bahak 03.00.WIB. bivak emperom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun