Sepertinya bulan Ramadhan menjadi surga dunia kuliner Indonesia. Menu makanan yang sulit dicari pada hari-hari biasa, begitu mudah didapatkan pada bulan Ramadhan. Contoh paling mudah adalah kolak pisang, di sepanjang jalan warga menjajakannya sebagai makanan buka puasa. Selain bulan puasa? Kita harus mencarinya ke pasar.
Dua jam menjelang Maghrib jalanan mulai ramai, sebagian ruas jalan yang biasanya lengang ketika Ramadhan malah macet. Ada tiga penyebab kemacetan, pertama adalah orang ingin cepat sampai di rumah untuk persiapan buka puasa. Yang kedua, tiap Ramadhan ruas jalan digunakan untuk berjualan aneka pernak-pernik Ramadhan, seperti Kampung Ramadhan Jogokariyan Yogyakarta yang sudah diadakan puluhan tahun. Ketiga, warga nekat berjualan di trotoar dan tepi jalan, orang berkendara yang melewati jalan tersebut tertarik, terjadilah transaksi di tepi jalan, sehingga lalu lintas tersendat.
Kalau saya, pasti akan menghindari titik-titik kemacetan tersebut. Irit bahan bakar, waktu, tenaga, hati, dan mata. Apalagi di bulan Ramadhan, harus benar-benar menjaga diri agar puasa tidak hanya lapar dan dahaga. Dengan kondisi seperti ini, dimana sih tempat yang nyaman, tidak polusi dan bising; untuk berbuka puasa? Jawabnya ada di Nglathak; warung sate kekinian klathak kekinian yang ada di tengah kota Jogja.
Warung Nglathak cukup terkenal di Jogja, terutama sate klathak mozarella yang menjadi primadona pelanggan. Sate dibakar dengan briket dan dijamin tidak gosong, ada tambahan kuah gulai untuk pemesanan klathak mozarella dan original. Uniknya kuahnya bisa pesan level pedas 1-5. Sekarang porsi nasi dan sate lebih banyak dengan tambahan keripik cabe dari Turi, Sleman.
Daging kambing afkir apa bisa empuk dan enak? Tentu saja bisa, pengolahan yang tepat membuat daging sate di Nglathak empuk, enak, dan tidak bau amis. Resep yang digunakan untuk membuat empuk sejatinya sederhana, karena ilmu ini berasal dari nenek moyang nusantara, yaitu dengan menggunakan daun pepaya. Untuk menghasilkan cita rasa khas Nglathak, ada resep tersendiri. Hal “perdagingan” Nglathak tidak perlu diragukan karena pemilik Nglathak adalah lulusan Fakultas Peternakan IPB.
- Harga lebih murah, bisa bandingkan sendiri jika pesan item satuan.
- Penyajian lebih cepat, beberapa item sudah diracik tinggal finishing saja seperti koktai bunga telang. Nasi goreng dan sate klathak tetap harus dibuat dahulu.
- Sudah termasuk air mineral. Untuk muslim yang berpuasa, sunnah berbuka puasa yaitu didahului makan ruthab, kurma, atau minum air putih.
- Koktai bunga telang, es dengan serutan belewah yang hanya ada di bulan Ramadhan. Teman saya menyebutnya minuman sulap. Karena awalnya teh bunga telang berwarna biru, setelah diberi perasan jeruk nipis kemudian diaduk, minuman berubah warna menjadi ungu.
Lima paket Ramadhan di warung sate klathak Nglathak adalah:
PAKET RAMADHAN 1
Nasi Goreng Rempah Ayam
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 14.000
PAKET RAMADHAN 2
Nasi Goreng Rempah Kambing
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 17.000
PAKET RAMADHAN 3
Sate Klathak Ori
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 24.000
PAKET RAMADHAN 4
Sate Klathak Manis
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 24.000
PAKET RAMADHAN 5
Sate Klathak Mozzarella
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 26.000
Saya mencoba Paket Ramadhan 1 dengan menu utama nasi goreng rempah ayam, beberapa hari lalu. Cabe nasi goreng level 3 (sedang), mungkin jika level teratas (level 5) saya sudah kepedesan. Piring dihias emping melinjo, irisan ketimun, dan tomat. Rasa rempahnya membuat lidah menari, ingin terus bergerak mengikuti alunan rempah yang terus merasuk melewati langit mulut hingga kerongkongan. Lada dan cabai bergandengan tangan, melafalkan janji suci, memberi nuansa berbeda dinding mulut hingga perut penikmat nasi goreng rempah ayam. Anda tertarik mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H