Mohon tunggu...
Sugiman W
Sugiman W Mohon Tunggu... Buruh - Saya

Menulis "sesuatu" di Jogja. Sudah jarang nulis di sini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mencari Cake di Jeron Beteng Jogja

18 Mei 2017   04:07 Diperbarui: 18 Mei 2017   05:39 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap libur panjang dua atau tiga hari, di luar libur tengah dan akhir semester; Jogja selalu macet. Termasuk jalan di dekat tempat tinggal saya, di situ terdapat dua toko oleh-oleh jajanan khas Jogja, dengan produk utama bakpia. Mobil-mobil parkir di kedua bahu jalan menyebabkan kemacetan toko tersebut menyediakan sudah menyediakan lahan parkir, tapi mobil yang datang melebihi kapasitas.

Bisnis kuliner dan jajanan kelihatan menggiurkan, terlebih di Jogja yang hanya sepi di hari raya Idul Fitri. Ketika anak kos mudik lebaran, wisatawan memenuhi Jogja untuk berlibur. Segmen pasar jelas, wisatawan. Karena itulah orang adu cepat membuka bisnis kuliner di Jogja, dari orang ber-KTP Jogja, berdomisili di Jogja, pernah tinggal di Jogja, atau hanya sebagai investor.

Hanung Bramantyo yang berasal dari Jogja, bersama istrinya; Zaskia Adya Mecca mencoba peruntungan bisnis kuliner. Kata Hanung,”Awalnya ingin bikin warung gule atau sate klathak, tapi kemudian diputuskan desert saja. Biarlah mereka, kami rela jauh-jauh makan sate Pak Bari, tapi desert-nya di sini.”

Sebelum launching pada 19 Mei 2017, Hanung dan Zaskia sengaja mengundang blogger, Instagramer, dan fans mencicipi dulu desert yang menjadi lini bisnis kuliner pertama mereka di Jogja. Mamahke adalah nama yang dipilih sebagai merk desert (makanan penutup) mereka. Mamahke Jogja (huruf "e" dibaca seperti "e" pada kata "sate") bisa diartikan mamah (mengunyah – Jawa) ke (cake – English), bisa juga berarti dikunyahkan.

Letak toko Mamahke Jogja ada di Jeron Beteng, selatan Taman Sari atau barat Alun-alun Kidul Jogja, tepatnya di Jalan Taman KT I/329 Patehan Kraton, Yogyakarta. Tempat di barat jalan tersebut belum selesai direnovasi, ketika kami ke sana 7 Mei 2017. Zaskia ingin tahu komentar kami setelah mencicipi cake Mamahke, sebelum benar-benar launch.

Zaskia dan Hanung
Zaskia dan Hanung
Ada 6 varian cake yang disajikan, Chocolate, Greentea Choco, Cheese, Red Velvet, Tiramisu, dan Choco Banana. Sepotong Mamahke Chocolate kuambil dari loyang yang dibawa ke tempat kami duduk. Potongan cake itu ditusuk dengan tusuk gigi sebagai pegangan. Tidak ada piring kertas atau tissue, saya pun langsung melahapnya tanpa melihat lebih dalam.

Sepotong Mamahke terdiri 3 lapis, cake di atas dan bawah. Di tengahnya terdapat crackes dengan buliran gula pasir berlapis cokelat. Rasa cokelatnya kejam menyentuh lidah, buliran gula yang ada di langit mulut terasa manis sekali. Perut pun terasa kenyang setelah memamah 3 potong Mamahke, selanjutnya rasa dahaga menyeruak. Sebotol air mineral saya teguk, hingga kesegaran kembali hadir di siang hari yang menyengat.

Properti untuk swafoto.
Properti untuk swafoto.
Menarik untuk disimak akun Twitter @gembrit, yang sempat mencuitkan beberapa bisnis cake para selebrita Indonesia, rata-rata desain posternya nyaris sama. Mamahke memang bukan jajanan asli Jogja, tapi dimiliki oleh orang yang lahir di Jogja. Apakah cake ini bisa mengalahkan kepopuleran bakpia? Kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun