Mohon tunggu...
Sugiman W
Sugiman W Mohon Tunggu... Buruh - Saya

Menulis "sesuatu" di Jogja. Sudah jarang nulis di sini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bike Tour Menyeberangi Bengawan Solo, dari Kota Solo ke Sukoharjo

18 April 2017   11:02 Diperbarui: 20 April 2017   09:28 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

10 menit bersepeda, sampailah ke sebuah gubug gedhek di tepi tanggul Bengawan Solo. Gubug itu hanya untuk produksi kerupuk, tidak untuk dihuni. Kerupuk karak dibuat secara tradisional dan masih menggunakan bahan kimia bleng; bentuk tidak murni dari boraks. Kerupuk karak dari sini hanya dijual matang per bal.

Gendar yang belum dipotong. (Dokumentasi Pribadi)
Gendar yang belum dipotong. (Dokumentasi Pribadi)
Jam menunjukkan angka 10.05 ketika kami meninggalkan tempat tersebut. Tujuan kedua adalah Tempat pembuatan gamelan di Desa Wirun, Mojolaban Sukoharjo. Perjalanan agak jauh melewati persawahan. Saya tidak tahu berapa kilometer dan rute mana saja yang telah kami lewati, karena tidak mengaktifkan GPS. Setelah 20 menit bersepeda kami beristirahat di bawah pepohonan dekat rel kereta api Solo – Wonogiri.

Capek dan haus, sebotol air mineral kuhabiskan. Mas Ajib menjelaskan kenapa kami beristirahat sebelum sampai ke pengrajin gamelan. Jadi, pembuatan gamelan baru dimulai sekitar jam 10.30 WIB, saat itu pekerja memukul dan memanaskannya dalam bara api.

Pembuatan gong. (Dokumentasi Pribadi)
Pembuatan gong. (Dokumentasi Pribadi)
Kami tidak bertemu dengan pemilik pengrajin gamelan karena sedang bepergian, agak disayangkan karena tidak mendapat informasi akurat tentang pembuatan gamelan ini.

Jam 11.10 WIB kami keluar dari pengrajin gamelan Palu Gongso menuju UKM pembuat alkohol (pemandu menyebutnya ciu) di desa Bekonang, Mojolaban Sukoharjo. Matahari bersinar terik, Mas Ajib memutuskan untuk melewati jalan lebih dekat.

Jalan yang dilewati kali ini tidak semuanya mulus, jalan tanah di antara sawah kami lewati ratusan meter sebelum bertemu lagi jalanan aspal. Perjalanan hanya 10 menit tapi terasa lama, selain panas, kami juga sudah mulai kecapaian. Sebelum sampai di tempat pembuatan alkohol, kami mampir dulu minum es kelapa muda.... padahal jaraknya tinggal 200 meter.

Rute bike tour (Dok. Dimas Suyatno).
Rute bike tour (Dok. Dimas Suyatno).
Lagi enak bersantai di bawah pohon sambil menikmati es kelapa muda, mendung datang dengan cepat membawa gerimis. Rombongan langsung bergerak ke UKM pembuatan alkohol.

Tidak banyak yang bisa saya korek dari UKM ini, usaha pembuatan alkohol memiliki izin pemerintah. Hasil fermentasi dari tebu ini katanya dikirim ke Jawa Timur.

Pembuatan alkohol. (Dokumentasi Pribadi)
Pembuatan alkohol. (Dokumentasi Pribadi)
Inilah akhir perjalanan bike tour di Solo dan Sukoharjo yang menempuh jarak 10,2 kilometer (versi Samsung). Terima kasih kepada Komposono, Mas Ajib Bond, dan Triponyu, jangan kapok mengajak kami lagi ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun