Mohon tunggu...
Sugiman W
Sugiman W Mohon Tunggu... Buruh - Saya

Menulis "sesuatu" di Jogja. Sudah jarang nulis di sini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dua Track Geo Tubing Lava Bantal Membuat Wisatawan Ingin Kembali Merasakan Keseruannya

26 Februari 2017   10:36 Diperbarui: 26 Februari 2017   20:00 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melambai dari kejauhan. (Dok Riana Dewie)

Ban sebagai sarana tubing utama dibawa sendiri-sendiri hingga Sungai Opak yang jaraknya hanya 200 meter dari sekretariat. Jika tidak kuat, ban bisa digelindingin.

Menyeburkan ban ke Sungai Opak tidak asal nyebur, ada teknik khusus menyeburkan ban. Ban yang digunakan tubing berukuran jumbo, pentil dop lebih panjang daripada ban sepeda atau motor. Pentil dop untuk mengisi angin (atau nitrrogen?) ini harus dihadapkan ke bawah (air). Kenapa? Untuk menghindari tubuh terluka oleh tembaga dop.

Ternyata tubing menyenangkan, bisa tiduran di atas ban menikmati kesunyian. Kadang ada jeram yang membuat ban ngepot dan berubah arah ke pinggir sungai,, hehehe lucu deh. Beberapa kali pemandu menarik saya ke tengah sungai kembali, karena saya nyangkut di bambu yang ada di pinggir. Meskipun sudah berusaha mengayuh sendiri agar ke tengah, tetap tak kuasa melawan arus ke pinggir. Tenaga saya tak cukup kuat untuk mengayuh dengan tangan hehehe.

Melambai dari kejauhan. (Dok Riana Dewie)
Melambai dari kejauhan. (Dok Riana Dewie)
Di tengah perjalanan kami berhenti di tempat yang dinamakan lorong syahdu. Tempatnya agak angker, tapi karena serombongan ditambah 3 pemandu dan 3 pemandu lain di darat, suasana jadi semarak.

10 menit kemudian kami meneruskan perjalanan, pemandu meminta kami untuk saling memegang tali ban teman sebelahnya. Saya selalu mengikuti petunjuk pemandu untuk menjaga keselamatan pribadi. Kalau sudah udzur begini tidak berani bertingkah macam-macam, nanti malah merepotkan orang lain.

Tubing semakin menantang, lebih sering bertemu jeram sehingga ban meliuk-liuk mengikuti arus sungai. Yang agak menakutkan saya bila bertemu potongan bambu atau batu di tempat yang dangkal, pantat bisa terantuk batu hehehe.

Secara keseluruhan, Geo Tubing Lava Bantal di rute normal ini menyenangkan. Tapi kurasa kami kesiangan sehingga setengah perjalanan kulit saya gosong terkena sinar matahari. Saya juga salah kostum hanya memakai celana dan kaos biasa. Harusnya saya memakai pakaian snorkeling panjang yang lebih melindungi dari panas sinar matahari.

Finish tubing. (Dok. Riana Dewie)
Finish tubing. (Dok. Riana Dewie)
Mencoba rute tubing pendek

Sampai finish di bawah jembatan, kami juga bisa mencoba rute pendek yang lebih menantang. Untuk melakukannya peserta harus menggunakan pelindung siku dan lutut, serta berganti helm yang menutupi telinga.

Rutenya memang pendek, hanya sekitar 100 meter tapi sangat menantang. Pemandu memberi penjelasan untuk rombongan maksimal 3 orang, dengan pemandu di depan dan belakang sehingga total 5 orang. Selama tubing di rute ini, peserta dilarang melepaskan tali ban teman di depannya sampai ada aba-aba untuk melepas. Tentu saja ini untuk keselamatan, agar tubuh tidak terhempas mengenai bebatuan lava bantal.

Saya ikut mencoba bersama dua teman lain, sebelumnya ada rasa takut nanti terantuk batu. Setelah mencoba, lho kok cuma begini? Hehehe. Ketika tubing berkelompok, saya merasa jalannya tubing lambat dan berat. Melewati jeram lava bantal seperti naik bus melewati jalan bergelombang. Tapi setelah pemandu teriak “lepas” saya merasa ringan dan terbawa arus. Beruntung banyak pemandu yang sudah berjaga-jaga menghalau kami terbawa sampai laut selatan hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun