Para pemandu yang tergabung dalam Pokdarwis mendampingi rombongan cukup oke, memperhatikan keselamtan kami. Jadi, semua yang kami lakukan selama di Geosite Nglanggeran adalah legal dan sesuai prosedur. Mungkin ada foto-foto yang dipublish di media sosial terlihat berbahaya, tapi hal tersebut sepengetahuan pemandu. Perjalanan menuju Kampung Pitu dengan kendaraan bak terbuka kurang sesuai dengan keselamatan transportasi, Â namun membuat perjalanan begitu berkesan.
Jalur pendakian yang kami lalui masih berupa tanah telanjang dan berbatu, itulah salah kekhasan jalur naik gunung (meskipun Gunung Wayang hanya sekitar 700 mdpl) dan kawasan ekowisata. Terlihat 2 toilet umum di Kampung Pitu untuk wisatawan baru dibuat, semoga jumlahnya bisa ditambah lagi untuk mengakomodir rombongan besar. Demikian juga di musholla Nglanggeran, sebaiknya dibangun toilet,,, kasihanilah kami yang harus turun lagi ke bawah toilet.Â
Nah, sudah waktunya sekarang kita memperkenalkan ekowisata baru (tapi lama) Geosite Nglanggeran. Sebagai kalimat penutup, kalimat ini diambil dari ciutan yang lumayan populer di Twitter: "Jangan lupa bahagia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H