Mohon tunggu...
Fikram Akbar
Fikram Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa D4 Keuangan dan Perbankan Syariah PNJ

Seseorang yang senang melakukan kegiatan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya di Balik Hookup Culture

28 November 2022   16:49 Diperbarui: 28 November 2022   16:52 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Popularitas media sosial kian menanjak. Bak dua mata koin, popularitas ini membawa dampak positif dan negatif pada suatu wilayah. Proses pertukaran informasi, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya menjadi mudah untuk dilakukan. Namun, tak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkan. Pergeseran nilai yang dituntut untuk dinormalisasikan, seperti hookup culture merupakan salah satunya. Hookup culture merupakan budaya yang menerima dan mendorong seks bebas tanpa adanya ikatan ataupun komitmen untuk menjalin hubungan. Dalam budaya ini, hubungan seksual adalah suatu tujuan murni yang ingin dicapai.

            Fenomena ini merebak di berbagai platform media sosial seperti twitter, tinder, badoo, dsbnya. Bagi sebagian kalangan, budaya ini merupakan jawaban untuk mencapai kenikmatan dan kesenangan tanpa harus terlibat dan terikat hubungan emosional. Selain itu, partner seks yang diinginkan pun dapat dipilih sesuka hati. Bentuk hookup culture dapat berupa FWB, one night stand, dsbnya. Namun, dibalik kemudahan kepuasan seksual yang ditawarkan, terdapat bahaya yang mengintai.

            Salah satu bahaya yang mengintai adalah kesehatan mental. Dilansir dari psychology today, dalam sebuah penelitian, di antara 291 orang yang berpengalaman secara seksual, orang yang paling menyesal setelah berhubungan seks tanpa komitmen juga memiliki lebih banyak gejala depresi. Selain itu, hookup culture juga merusak martabat manusia dan keintiman. Dalam dunia ini, martabat dan keintiman merupakan dua hal yang patut utuk dijaga.

            Keamanan juga menjadi suatu yang rawan ketika terlibat dalam hookup culture. Seperti yang diutarakan diatas, hookup culture didasarkan atas kepuasan biologis semata, sehingga faktor keamanan diri acapkali diabaikan. Bertemu dengan orang yang tidak diketahui dan bersenggama dengannya meningkatkan risiko atas keamanan diri. Tak jarang pula terdapat berbagai tindak kriminal karena kesalahpahaman yang terjadi saat bersua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun