Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjakan, Terapkan, Evaluasi. Jangan Takut Salah dari Apa yang Telah Kamu Kerjakan!

12 Desember 2022   02:17 Diperbarui: 12 Desember 2022   06:06 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sosio Emosional AUD | Sumber Gambar: Kumparan.com

Takut dengan suatu kesalahan adalah suatu hal yang tidak dibenarkan. Justru dengan kesalahan kita akan belajar memperbaikinya dan mengevaluasi seberapa jauh kita dalam melakukannya...

Seringkali jika melaksanakan suatu program atau pekerjaan serta apapun hal itu yang telah kita susun dan rencanakan dengan matang. Pastinya, masih banyak suatu hal yang mungkin terlupakan/ tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan. 

Itulah pentingnya yang dinamakan dengan evaluasi. Evaluasi dapat kita artikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk meniliai, mengukur, serta menentukan seberapa jauh dari suatu program yang telah dijalankan. Secara singkatnya evaluasi digunakan sebagai tolak ukur suatu rencana/ program untuk dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan kedepannya.

Nah, pembahasan pada artikel kali ini tak kalah menarik dari sebelumnya. Jika kita sebelumnya sudah membahas mengenai bagaimana macam serta beragamnya emosional pada manusia terutama pada anak usia dini. 

Pada dasarnya sosial emosional adalah suatu tema yang sangat penting untuk dipelajari banyak kalangan. Karena dengan mempelajarinya secara lebih mendalam, kita akan lebih mengetahui dan sebagai tolak ukur dari persepsi serta pemahaman yang masih salah selama ini.

Sesuai dengan apa yang telah kita pelajari bersama tentang sosial emosional yang sangat penting untuk diketahui, terutama pada perkembangan anak usia dini. Mengapa demikian? karena dengan mempelajarinya kita akan dapat serta mampu menerapkan dan memberikan penanaman karakter yang sesuai pada anak usia dini. Kemudian apasih yang disebut dengan pembelajaran Sosial Emosional??

Konsep Dasar Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE)

Pastinya kalian sudah memiliki gambaran serta perspektif sendiri mengenai sosio-emosional. Nah, seperti yang telah kita pelajari sebelumnya mengenai emosi pada manusia. Emosi diartikan sebagai suatu respon/ reaksi yang kita tunjukkan dalam menghadapi suatu kejadian atau peristiwa. 

Kemudian emosi juga dapat menggambarkan perasaan dari apa yang sedang kita alami. Dari apa yang telah kita pelajari pada tema sebelumnya bahwa emosi memiliki banyak ragam bukan hanya 'emosi' yang diartikan hanya dalam konteks marah. Manusia pada dasarnya memiliki 6 emosi dasar diantaranya yakni bahagia/senang, marah, sedih, takut, jijik dan malu. 

Keseluruhan emosi tersebut pasti dirasakan kita sebagai manusia yang dianugerahkan akal serta perasaan dalam menanggapi apa yang terjadi pada lingkungan sekitar kita.

Pembelajaran Sosial Emosional adalah suatu hal yang sangat kompleks serta fundamental untuk dipelajari. Mengapa demikian, karena dengan dengan mempelajari sosial emosional ini terutama dalam pembelajaran maka kita akan mempunya ketrampilan yang kita butuhkan dalam memecahkan masalah. Selain itu, kita juga dapat mengetahui dari apa yang kita rasakan/ respon yang disebut dengan emosi. 

Dalam hal ini, jika pada anak usia dini proses pembelajaran ini diajarkan pada anak agar sedini mungkin anak dapat memecahkan masalah yang dihadapi serta dapat mengontrol dari setiap emosi yang anak rasakan. 

Selain itu pembelajaran sosial emosional dalam hal ini terdapat beberapa hal/aspek yang mendasari seseorang untuk mempelajarinya yakni Self awareness (kesadaran diri artinya menyadari acting, feeling, serta thingking yang terdapat pada diri sendiri), Self Management (artinya mampu mengendalikan diri dalam hal/ lingkup sosial), Social Awareness (menyadari kondisi yang terjadi pada lingkiungan sekitar), Relationship Skill (mampu membangun hubungan/ relasi dengan oranglain), Responsible Decision Making (artinya dalam hal ini adalah mampu pengambilan keputusan yang dapat  dipertanggungjawabkan).  Itulah mengapa pentingnya mempelajari sosial emosional pada manusia.

Bagaimana Anak dalam Perkembangan Sosial emosional?

Anak-anak pastinya sudah mulai mengeluarkan/ mengekspresikan apa yang ia rasakan sejak lahir. Emosi yang ditunjukkan anak ketika masih bayi ialah dengan tangisan. Jika pada usia anak banyak hal ditunjukkan mulai dari bagaimana si anak dalam memahami siapa mereka, apa perasaan yang terdapat/ sedang dirasakannya. Nah, dalam hal ini pengembangan kemampuan sosial emosional adalah suatu hal yang membentuk hubungan yang positif, mengelola, serta mengekspresikan emosi yang sedang ia alami.

Terdapat tiga bidang utama dalam proses pengaturan diri yakni acting (dimana ia berperilaku sesuai dengan aturan sosial), feeling (memahami emosi oranglain dan mengatur emosi diri sendiri), serta thingking (kemampuan meregulasi pikiran serta perhatian). Nah, berkaitan dengan perkembangan anak sebagai tenaga pendidik dalam hal ini guru di sekolah memiliki peran penting dalam memperhatikan tumbuh kembang anak terutama pada sosial emosional. Kemudian jika di rumah anak akan selalu diawasi oleh orangtuanya. 

Tujuan dari kita mengetahui serta mempelajari perkembangan sosial emosional dari anak usia dini, khususnya bagi orangtua serta guru. Dalam hal ini pastinya untuk memastikan ketepatan ketepatan perkembangan anak sesuai dengan tahapan serta tingkatan usianya, kemudian mengidentifikasi pula jika terdapat gejala yang tidak sesuai dengan standar perkembangan (intervensi), setelah itu dari hasil identifikasi yang telah dilakukan kemudian menginformasikan serta membuat perencanaan mengenai treatment serta metode yang sesuai untuk dilakukannya pengambilan keputusan, dan terakhir dari seluruh rangkaian metode/ treatment yang dilakukan maka evaluasi kualitas dari metode tersebut serta bagaimana dampak dari layanan pendidikan yang telah diberikan.

Why?? Kita harus Mempelajari serta mengevaluasi Perkembangan Sosio- emosional Anak?

Kata evaluasi diambil dari bahasa Inggris yakni "Evaluation" yang berarti penilaian atau penaksiran. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evaluasi juga memiliki makna/ arti yang sama yaitu penilaian. Dan jika secara istilah evaluasi adalah suatu kegiatan terencana yang digunakan untk mengukur, menilai, menaksir, dalam menentukan suatu keberhasilan dari program. Bisa dikatakan pula evaluasi sebagai cara/ langkah terbaik dalam menguji suatu kefektivitasan dan produktivitas.

Pada dunia pendidikan evaluasi merupakan sebuah proses dalam pengumpulan data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana, sedalam apa, serta bagian mana sajakah yang termasuk tujuan pendidikan sudahkah tercapai/ belum. Jika belum tercapai, maka apa sebab serta langkah0langkah yang dilakukan agar dapat terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dalam hal ini tak dapat dipungkiri bahwa seorang pendidik, baik guru, tenaga pendidik, dosen dan lainnya yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam perkembangan serta pertumbuhan anak. Maka diperlukannya informasi mengenai tumbuh kembang serta apa yang telah dicapai anak.

Pada perkembangannya, kita tidak boleh membedakan antara satu anak dengan yang lainnya. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki capaian yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan perkembangannya. Ada anak yang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, kemudian terdapat pula anak yang mengalami hanya sebagian/ dapat dikatakan lambat dalam perkembangan serta pertumbuhannya. Jika kita ambil contoh, dalam memahami / mengetahui capaian perkembangan anak pada sosial emosionalnya. Misalnya, dilihat dari bagaimana anak berbicara menyampaikan apa yang dirasakannya, berkomunikasi serta berinteraksi dengan teman sebayanya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, dari apa yang telah kita amati pada anak sejauh apa anak dalam tahapan sesuai dengan perkembangannya.

Tenaga pendidik/ guru dalam hal ini juga harus mengetahui seluruh perkembangan dari anak. Mengapa demikian, karena pasti terdapat gangguan/ hambatan pada anak sehingga memperlambat pertumbuhannya.  Nah, apabila seorang pendidik/ guru dapat memahami tersebut dan mengatasinya maka akan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal. Pembelajaran atau metode yang dapat diterapkan dalam mengembangkan sosial emosional anak seperti misalnya, anak diajarkan untuk dapat mengungkapkan segala apa yang dirasakan pada guru, mereka juga biasanya mengungkapkan sosial emosionalnya berdasarkan dari melihat lingkungan/ meniru gaya dari sekitarnya dan lain sebagainya.

Banyak cara/ teknik yang dilakukan dalam evaluasi, mulai dari pengamatan secara langsung (observasi), anekdot, dan lain sebagainya. Pengamatan yang dilakukan dengan cara observasi dilakukan karena model perkembangan anak yang masih difokuskan pada pengembangan secara optimal dengan menghabiskan waktunya untuk bermain. Melalui observasi langsung, kita sebagai orang dewasa langsung dapat menentukan dari apa yang telah kita amati mengenai perkembangan. Oleh karena itu, dari informasi/ data yang didapatkan secara langsung kemudian dapat menentukan langkah yang sesuai dengan program pengembangan yang direncanakan/ disusun. Jika catatan anekdot lebih berfokus pada kegiatan yang dicatat tentang sikap ataupun perilaku dari anak usia dini dalam kegiatannya sehari hari. Kemudian dalam hal ini guru akan selalu mencatat perkembangan yang terjadi setiap harinya. Catatan anekdot ini juga disusun secara objektif dan dan faktual berdasar kejadian.

 Asesmen (assessment) dalam hal ini merupakan suatu hal/ upaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari proses pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi, pemahaman yang telah di capai/ capaian pembelajaran tertentu. Nah, dari capaian tersebut pasti akan terjadi umpan balik antara guru dengan murid mengenai metode yang diterapkan oleh guru. Apakah sudah sesuai dengan metode, kekurangan/ kelebihan dari metode tersebut, pendekatan yang dilakukan, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi bahan kajian terutama bagi guru dalam mengembangkan potensi serta ketrampilan yang dimiliki oleh anak tersebut.

Tujuan serta manfaat dilakukannya assesment, evaluasi terhadap pembelajaran yakni sebagai pemantauan terhadap perkembangan proses pembelajaran yang sedang terjadi, mengecek pemenuhan capaian pembelajaran serta memberikan penilaian atas proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai, memperoleh umpan balik sebagai bagian dari siklus yang berkelanjutan, sebagai wahana pengontrol, kemudian sebagai penunjang akuntabilitas dari suatu institusi/ lembaga tersebut. Oleh karena itu, assesment dan evaluasi merupakan bagian intergral dari pendidikan serta upaya dari suatu proses pembelajaran yang sedang dijalankkan.

Mungkin itu sedikit pembahasan artikel pada kali ini yaaa, semoga dapat bermanfaat dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, sekian See You The Next Article......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun