Jika kita suka membandingkan kebahagiaan kita dengan oranglain. Padahal kebahagiaan yang kita dapat belum tentu dimiliki oranglain. Bersyukur dan beruntunglah masih diberikan kebahagiaan sesuai dengan porsi yang Allah kasih. Bisa jadi orang yang kita lihat di luar sebahagia itu, namun belum tentu didalamnya melebihi daripada kebahagiaan yang selama ini kita miliki.
Seringkali manusia atau terkadang kita sendiri merasa kurang bahagia dengan kehidupan yang sedang kita jalani. Nyatanya, pada saat kita merasa down atau merasa di posisi dan titik terendah kita, maka hal tersebut pula yang menyebabkan kita menjadi manusia atau orang  yang sangat kurang bersyukur atas segala apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Jika kita bayangkan serta hitung segala nikmat dari Tuhan maka kita tidak akan dapat menghitungnya. Apalagi jika kita hitung dengan jari tangan mungkin tak akan cukup atas segala nikmat-Nya.
Nikmat dari  Allah SWT berupa kesehatan, diberikan akal yang sangat luarbiasa melebihi makhluk yang lainnya, nikmat bernafas yang dimana setiap nafas kita tidak perlu menggantinya, dari keseluruhan hal tersebut hanya sebagian dari nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Â
Sebagai makhluknya kita wajib bahkan harus selalu bersyukur dalam setiap langkah, urusan, atau keadaan yang sedang kita lampaui. Nah, merasa kurang puas juga merupakan sebagian dari emosi pada diri tiap individu.Â
Lalu bagaimana konsep Happiness and Joy itu sendiri? Kemudian jika dibandingkan dengan sadness, apakah orang yang kurang bersyukur, putus asa, murung dan selalu merasa dalam kesengsaraan termsuk kedalam emosi sadness, bagaimana demikian hal tersebut? Tetapi sebelum mengulas lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut, kita harus memahami bagaimana konsep dasar emosi itu sendiri??
Konsep Dasar Emosi (Basic Emotions)
Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Artinya dalam hal ini emosi adalah reaksi/ respon terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika kita merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu dan lain sebagainya.Â
Seorang Psikolog berkebangsaan Amerika, William James ia mendefinisikan bahwa emosi sebagai suatu kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas apabila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya.[1] Kemudian jika ditinjau secara ringkasnya kita dapat menyimpulkan bahwa emosi merupakan suatu respons terhadap suatu hal yang sedang kita alami. Artinya perasaan kuat yang dimiliki oleh manusia untuk mengekspresikan atau menunjukkan serta mempengaruhi respon atas interaksinya dengan oranglain seperti menentukan pilihan, tindakan serta pandangan terhadap sesuatu.
Sedangkan menurut seorang Psikolog yang bernama Paul Ekman, ia menyatakan manusia itu mempunyai 6 emosi dasar yang terdiri dari terkejut, marah, takut, senang, jijik, dan sedih.[2] Nah, berdasarkan hal tersebutlah bahwa emosi itu penggambaran dari apa yang sedang dirasakan oleh manusia. Sedangkan mengutip dari LoBue dkk (2019) ia mengatakan terdapat enam jenis emosi yakni diantaranya adalah Heppiness & Joy (bahagia dan gembira), sadness (sedih), anger (marah), fear (takut), disgust (jijik) serta shame (malu).
Kemudian emosi dalam hal ini juga sebagai penggambaran/ ungkapan perasaan atau efek dari apa yang kita rasakan/ respon secara langsung dari suatu kejadian dan peristiwa yang kita alami. Emosi bisa terjadi pula antara seseorang dengan lawan bicaranya yang sedang terlibat dalam suatu kondisi dan peristiwa dimana mereka sedang berinteraksi.Â
Jadi emosi bukan hanya melulu dilampiaskan melalui kemarahan saja, namun dapat di ekspresikan dengan cara yang lainnya pula. Intinya suatu respon/ reaksi kita terhadap kejadian/ peristiwa yang kita alami.
Apakah Happiness and Joy itu sama?
Jika kita  membandingkan deskripsi antara happiness and joy. Berdasarkan konsep definisi/ pengertian antara keduanya merupakan suatu emosi dimana seseorang memiliki rasa puas, senang, dan perasaan positif. Nah, dalam artian kedua emosi tersebut sama- sama memiliki kepuasan tersendiri, namun keduanya tersebut bisa dikatakan berbeda antara satu sama lainnya.
Happiness merupakan suatu perasaan menyenangkan yang ditunjukkan dengan kenikmatan, kepuasan, kegembiraan, kesejahteraan dan yang lainnya. Menurut Myers (2002) ia mengatakan bahwa kebahagiaan dapat ditunjukkan dengan berbagai ciri seperti menghargai diri sendiri dengan memiliki kepercayaan pada diri sendiri, optimis dalam menghadapi segala hal, terbuka pada oranglain yang membutuhkan bantuan, mampu mengendalikan diri dalam mengontrol kehidupannya baik atau buruknya. Â
Happiness ini pula suatu emosi yang membawa aura positif untuk menghadapi setiap hal dalam kehidupan yang kita jalani. Seringkali emosi ini kita rasakan jika kita sedang mendapatkan suatu kabar baik, hal yang membuat kita senang, dan lain sebagainya.
Banyak ciri-ciri yang menggambarkan bahwa kita sedang mengalami happiness/ perasaan senang itu sendiri. Rasa senang dapat menimbulkan rasa optimis dan terbuka, orang yang senang akan lebih dapat menghargai dirinya sendiri, dan mampu mengendalikan diri dalam mengontrol dirinya.
Nah, sedangkan yang disebut dengan Joy merupakan kebahagiaan yang lebih mendalam atau bersuka cita. Dalam konteks Joy ini lebih kearah rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan.Â
Jadi, joy memiliki arti sengaja dengan ungkapan sebagai seorang yang bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Joy dapat berciri ketika terdapat seseorang sangat bahagia dan bersyukur atas kabar gembira yang didapatkan.Â
Misalnya jika kita berharap dan memohon kepada yang kuasa mengenai harapan atau keinginan yang mendalam, kemudia harapan tersebut terkabulkan dan kita merasa bahagian, gembira, serta rasa syukur yang mendalam itulah yang dinamakan dengan Joy.
Kunci Kebahagiaan dengan Besyukur
Ada kebahagian pasti ada pula yang dinamakan sadness (kesedihan). Sadness merupakan emosi salah satu emosi yang sering dialami oleh manusia. kesedihan pula timbul dengan keadaan/ suasana hati yang rentang. Terdapat pula beberapa faktor yang mempengaruhi sadness seperti lingkungan fisik, perubahan suasana, konflik dan lain sebagainya.Â
Selain itu pula kesedihan juga disebabkan karena kehilangan suatu benda/ orang yang kita cintai, ditimpa oleh ujian/ musibah, perubahan suasana dan lainnya. Ada beberapa macam sadness yakni kesepian, sedih, muram, putus asa dan bosan.Â
Dikutip berdasarkan sumber lainnya terdapat pula macam-macam kesedihan diantaranya Guilty (yakni kesedihan karena adanya kesalahan), despair (kesedihan karena adanya rasa putus asa), lonely (kesedihan karena kesepian), bored (kesedihan karena rasa bosan).
Melanjutkan pembicaraan kita di atas mengenai bersyukur. Makna bersyukur sangatlah luas dan dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa bersyukur adalah kunci utama dari suatu kebahagiaan.Â
Mengapa demikian, dengan kita selalu bersyukur maka hidup akan terasa lebih ringan, tanpa harus selalu menginginkan kehidupan oranglain yang mungkin kita pandang enak. Bersyukur merupakan suatu keadaan dimana kita mensyukuri atas segala nikmat/ anugerah yang dikaruniai Tuhan Yang Maha Kuasa baik itu berupa kesehatan, akal sehat, harta yang telah dimiliki sebagai titipan dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya kita belum tau sebenarnya dari konsep bersyukur tersebut, banyak dari sebagian orang masih merasa kurang dalam suatu hal dan membandingkannya dengan oranglain.Â
Jika kita ingin bersyukur maka pandanglah yang lebih rendah dari kita, jangan memandang yang lebih tinggi dari kita. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada konteks kata bersyukur. Memandang orang yang lebih mempunyai dalam segala hal hanya akan malah memperburuk keadaan/ rasa yang diselimuti dengan iri dan dengki.Â
Sedangkan jika kita memandang orang yang lebih dibawah kita, maka dengan kekurangan orang tersebut kita akan lebih menyadari banyak nikmat lainnya yang telah diberikan untuk kita meningkatkan rasa syukur.Â
Nah dari rasa bersyukur kita akan terus merasa bahagia karena tidak diselimuti rasa iri, dengki, rakus, hingga tamak. Mungkin itu sedikit dari artikel pada tema kali ini, semoga dapat bermanfaat dan jangan pernah bosan untuk belajar dan terus membaca, See You The Next Article..........
DAFTAR REFERENSI :
[1] Â Â Â A. Sobur, "Bk_Sobur_Psikologi_Umum_2016.Pdf." p. 560, 2016.
[2] Â Â LoBue, V, Perez-Edgar, K, & Buss, K.A (Ed). (2019) Handbook of Emotional Development. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-17332-6
[3] Â Â Â S. Nanda, "Mengenal 6 Emosi Dasar Manusia Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya," 24 des, 2021. https://www.brainacademy.id/blog/jenis-jenis-emosi-dasar-manusia.
[4] Â Â Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development (13 th ed) Erlangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI