Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hidup adalah suatu cara dimana kita akan terus mengalami proses yang mungkin rumit, namun percayalah akan ada jalan dari setiap kesulitan yang kita lalui"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tau Nggak Sih Kalian? Ada Hal yang Menarik Loh tentang Sosial Emosional Manusia terutama pada Anak Usia Dini, Yuk Cari Tau!

2 November 2022   07:23 Diperbarui: 2 November 2022   16:57 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu pula Morrison (2012:254) ia menyatakan bahwa pada usia 5 sampai 6 tahun anak berada dalam tahap prakarsa versus rasa bersalah dalam teori psikososial menurut Erikson. Tahap ini berlangsung selama masa prasekolah ketika anak-anak memasuki dunia sosial yang luas, mereka dihadapkan pada tantangan baru yang menuntut mereka untuk mengembangkan perilaku yang aktif. Anak-anak diharapkan mampu bertanggung jawab terhadap perilaku, tubuh, hewan, dan lain sebagainya. Nah, oleh karena dalam hal ini anak sudah mampu merespon dengan menunjukkan kesadaran akan keadaan dirinya, mampu mengatur dan mengendalikan diri, menyadari serta menangkap respon dari lingkungan sekitarnya, membangun hubungan dan bersosialisasi dengan siapapun, serta mampu mengambil kepitusan dengan baik untuk memecahkan masalahnya.

Hubungan atau interaksi antara seorang dengan oranglainnya, pada umumnya saling membutuhkan. Berkeitan dengan hal tersebut perkembangan sosial emosional juga dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor biologis yang meliputi (prenatal, genetik serta tempramen). Jika dimisalkan prenatal seperti halnya apabila seorang ibu dalam keadaan mengandung dan mengalami trauma, bisa juga sedih. Maka hal tersebut akan terbawa hingga anaknya lahir dan mempengaruhi sosial emosional anak tersebut. Dengan  memberikan stimulus, keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini dikarenakan ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain yang meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.[4]

Faktor lainnya juga berasal dari lingkungan seperti halnya ekonomi, sosial, budaya, hingga tempat tinggal kita. Mengapa demikian, karena lingkungan juga sebagai salahsatu hal utama pembentuk sosial emosional anak usia dini. Misalnya anak akan dengan mudah melihat serta meniru apa yang ada pada sekitarnya baik itu hal yang baik atau buruk. Status sosial ekonomi kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan keluarga dalam lingkungan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kehidupan anak senantiasa "menjaga" status sosial anak dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud "menjaga status sosial keluarganya" itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan yang tidak tepat. [5]

Kemudian hubungan juga merupakan faktor lainnya. Seperti halnya hubungan dengan orangtua, keluarga, teman sebaya, hingga teman dekat. Faktor ini juga sangat berpengaruh bagi perkembangan sosial emosional anak usia dini. Karena dengan membangun hubungan yang baik dengan keluarga, orangtua, ataupun teman, maka akan terciptanya hubungan tanpa adanya emosional yang saling mempengaruhi.

Mengembangkan hubungan sosial emosional pada anak usia dini merupakan suatu hal yang penting. Pada anak usia dini, bersosialisasi dengan lingkungan merupakan suatu pengalam pertama yang harus dibangun dengan teman sebayanya. Meskipun anak seusia mereka sudah terlibat dalam permainan, namun mereka akan tertarik bermain dengan yang lainnya.[6] Terdapat beberapa hal yang harus dibina pada anak usia dini yakni confidence (rasa percaya diri dan nyaman), curiosty (rasa ingin tahu dan minat),self-control(mengendalikan diri dalam lingkungan), relatedness (empati dan menerima emosi), communication (berkomunikasi), serta cooperation(bekerjasama dengan lingkungan).

Rasa ingin tahu dan minat anak usia dini sangatlah luas. Anak akan terus bertanya mengenai apa yang membuat mereka bertanya-tanya dalam benaknya. Empati pada anak juga dapat dibangun seiring dengan interaksinya dengan orang yang ada pada sekitarnya. Anak akan dengan sendirinya merespon apa yang sedang didepannya. Oleh karena itu, sosial emosional berarti segala sesuatu atau aspek tindakan respon sesuai dengan keadaan disekitarnya. Jadi, sebagai orang dewasa atau orangtua dari anak usia dini maka kita harus memberikan hal yang baik untuk mengoptimalkan sosio-emosional pada anak.

Mungkin itu sedikit artikel yang saya tulis tentang sosial emosional pada anak usia dini. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. See you the next article.....

Daftar Pustaka

[1]      S. Nanda, "Mengenal 6 Emosi Dasar Manusia Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya," 24 des, 2021. https://www.brainacademy.id/blog/jenis-jenis-emosi-dasar-manusia.

[2]      Benimardiat, "Anak-anak Bagaikan Kertas Putih," 2018. https://steemit.com/indonesia/@benimardaniat/anak-anak-bagaikan-kertas-putih-8304a3457fc12.

[3]      J. G. Age and U. Hamzanwadi, "Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini," J. Golden Age, vol. 4, no. 01, pp. 181--190, 2020, doi: 10.29408/jga.v4i01.2233.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun