Mohon tunggu...
10_Kadek Anggun Damarani
10_Kadek Anggun Damarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Sampai Tergerus Globalisasi: Inilah Peran Pelajar dalam Pengimplementasian Ajaran Jnana Marga

3 April 2024   07:38 Diperbarui: 3 April 2024   07:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelajar adalah generasi emas yang akan melanjutkan tongkat estafet kehidupan yang ada. Setiap manusia pasti pernah melewati masa-masa belajar yang dimana masa belajarlah yang memberikannya bekal untuk di masa mendatang dalam menghadapi manis dan pahitnya kehidupan. Mendengar kata 'pelajar' tentu sudah tidak asing lagi di benak kita. Pelajar identik dengan orang yang sedang mengenyam pendidikan dan orang yang terpelajar adalah bukti positif yang diharapkan dari usaha para pelajar dalam menjalani masa pendidikan dimanapun berada. Pelajar yang  baik adalah pelajar yang selalu mengedepankan ajaran dharma agama di setiap sendi kehidupannya yang akan dijadikan tolok ukur dalam pengambilan tiap keputusan yang sedang dihadapi. Namun, di era globalisasi dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat ini dapat memberikan beberapa dampak yang cukup signifikan terhadap para pelajar. Tak dapat dipungkiri dampak tersebut tentu ada negatifnya apabila tidak disaring oleh para pelajar yang rata-rata adalah generasi muda. Apabila terlena dengan globalisasi, tentu saja akan berdampak buruk kepada diri sendiri bahkan kepada orang lain juga. Kemampuan pelajar menjadi orang yang terpelajar diuji dalam menghadapi era globalisasi untuk memikirkan jalan agar tetap teguh pendirian dan berada di jalan yang benar sesuai dengan ajaran dharma agama yang ada.

Dalam agama Hindu telah diberikan pedoman-pedoman tentang jalan untuk mendekatkan diri kepada Brahman guna menghindari pengaruh-pengaruh negatif menguasai diri kita. Terdapat empat bagian atau empat jalan dalam mendekatkan diri kepada Tuhan yang disebut dengan Catur Marga. Dengan catur marga, dapat menghantarkan umat Hindu untuk memperhatikan jalan apa yang bisa ditempuh untuk dekat dengan Brahman. Tentu saja ajaran ini wajib dilakukan sesuai kemampuan umatnya. Pada dasarnya, Tuhan tidak memaksakan umatnya harus sempurna dalam memujanya, hanya dengan ketulusan hati dalam memuja sejatinya jalan apapun yang ditempuh niscaya akan selalu terpusat dengan Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa. Bagian-bagian catur marga sebagai berikut.

Bhakti Marga 

Istilah bhakti berasal dari akar kata "bhaj" yang artinya hormat, sujud. Bhakti merupakan perwujudan rasa hormat manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) beserta segala manifestasiNya. Bhakti adalah salah satu ajaran yang sangat ditekankan oleh agama Hindu sebagai aktivitas mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Secara umum, ber-bhakti dapat dilakukan oleh umat manusia dengan cara menyembah Tuhan yang tak berwujud atau Tuhan yang dimanifestasikan.

Karma Marga 

Karma Marga adalah cara atau jalan untuk mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan melakukan perbuatan mulia dan bermanfaat tanpa pamrih (Sudharta dan Atmadja, 2001:24). Jalan karma dilakukan demi peningkatan kualitas diri, dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi kebaikan orang banyak. Bagi diri sendiri, Karma Marga dilakukan dengan mendisiplinkan diri, senantiasa menjaga dan mengendalikan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Bagi orang banyak dilaksanaan dengan saling membantu dan menolong, serta senantiasa mendahulukan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi.

Jnana Marga 

Jnana dalam bahasa Sansekerta berarti pengetahuan (Tim Penyusun, 2006:50). Jnana Marga merupakan jalan mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui mempelajari pengetahuan ataupun mengabdikan diri pada pengetahuan. Pengetahuan yang dipelajari dan diamalkan bersumber dari kitab suci Veda, baik pengetahuan dalam kategori para widya (bersifat kerohanian) maupun apara widya (bersifat keduniawian).

Raja Marga 

Raja Marga merupakan cara atau jalan mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui berpantang diri, mengendalikan indriya-indriya, dan melaksanakan tapa, brata, yoga, dan samadhi. Dalam hal ini, umat Hindu dituntut untuk mampu melepaskan diri dari segala macam ikatan dan hawa nafsu yang membelenggu dirinya untuk mendapatkan pencerahan dan ketenangan batin.

Keempat jalan tersebut sejatinya adalah hal yang mutlak untuk dilaksanakan sesuai kemampuan yang dimiliki. Menghadapi era globalisasi bagi pelajar yang sekaligus generasi muda bangsa, hendaknya mempertajam pengetahuan-pengetahuan suci yang dimiliki agar pengetahuan tersebut dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri melainkan bagi orang lain juga. Dalam kitab Sarasamuscaya I.4 disebutkan bahwa

Apan iking dadi wwang, utama juga ya, 

nimitaning mangkana, 

wnang ya tumulung awaknya sangkeng sangsra, 

makasdhanang ubhakarma, hinganing kotamaning dadi wwang

terjemahan :

Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.

Dengan keuntungan yang dimiliki, diharapkan terkhusus bagi pelajar agar senantiasa mempertajam pengetahuan dengan jalan Jnana Marga. Mempertajam ilmu pengetahuan bisa dilaksanakan dengan berbagai cara yaitu membaca Pustaka-pustaka suci, mempelajari sloka-sloka suci (makekawin, makidung, masloka), memperdalam ilmu pengetahuan non-akademik maupun akademik. Sebagai seorang pelajar, harus memiliki tujuan yang akan dicapai, pencapaian tujuan tersebut dibarengi dengan pengiimplementasian Jnana Marga guna mencapai tujuan yang selaras dengan ajaran agama yang ada. Manfaatkanlah kesempatan emas yang Tuhan berikan untuk menjadi manusia yang sempurna. Karena kesempatan inilah yang akan kita gunakan untuk melunasi karma yang kita miliki demi kehidupan lebih baik di masa mendatang. Pelajar dapat meningkatkan kualitas diri dengan jalan mengikuti lomba cerdas cermat agama Hindu, lomba masloka dan sebagainya karena dengan mengikuti ajang-ajang keagamaan tersebut, secara tidak langsung pelajar akan mendalami ajaran agama didalamnya. Jikalaupun memang pelajar tidak bisa mengimplementasikan hal tersebut, sangat sederhana sekali bahwa pelajar hanya perlu belajar dengan baik dan serius apapun Pelajaran yang dipelajari tidak harus ajaran agama saja yang terpenting adalah niat dan ketulusan dalam mempelajari apapun bidang pengetahuannya niscaya para pelajar telah melaksanakan ajaran Jnana Marga dalam kehidupan sehari-hari dan menabung karma baik untuk kehidupan yang lebih baik selanjutnya. Dengan senantiasa tulus hati menerapkan ajaran Jnana Marga di era globalisasi ini, maka pelajar secara tidak langsung akan bisa melindungi diri dengan pengetahuan yang dimiliki untuk menyaring pengaruh-pengaruh buruk dari era globalisasi dewasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun