Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Misteri Persahabatan

19 Juli 2017   16:20 Diperbarui: 25 Agustus 2017   15:18 5365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prang!

Pecahan kaca berhamburan, serpihan tajam terbang ke udara menghantam apa saja yang ditemui.

Suara seperti ledakan sebuah bom memecah kesunyian, mengejutkan mahluk di sekitarnya.

Lengking pedal rem tinggalkan cacat luka pada hening alam. Hanya seekor tupai saksi bisu yang memandang jauh dari puncak Oak.

Seketika hening. Mengerikan. Mati dan sunyi. Sesekali terdengar erangan, entah darimana.

Alam menangis. Hujan menerpa deras membasahi kulit bumi. Mengiris luka hati. Dari kejauhan terdengar sirene ambulans dan mobil polisi. Tak lama kemudian trauma helikopter berputar-putar mencari tempat aman untuk mendarat.

Tiada yang dapat memahami, mengapa peristiwa ini harus terjadi. Lorong perjalanan pun semakin panjang dan sempit. Jiwa sunyi senyap, mencari induk tempat berlindung. Nama Tuhan sepi, tak terdengar dipanggil, hanya kepak sayap burung lari berterbangan.

Selama hampir lima jam arus lalu lintas A31 total tertutup arah Nancy.

--

Perlahan mata Thomas terbuka, berusaha mencoba menangkap bayang yang berkeliaran di depannya. Warna putih itu tak jelas putih, sisanya seperti merah jambu dan hitam.

''Ya,  matanya sudah bergerak,'' terdengar suara antusias seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun