Prang!
Pecahan kaca berhamburan, serpihan tajam terbang ke udara menghantam apa saja yang ditemui.
Suara seperti ledakan sebuah bom memecah kesunyian, mengejutkan mahluk di sekitarnya.
Lengking pedal rem tinggalkan cacat luka pada hening alam. Hanya seekor tupai saksi bisu yang memandang jauh dari puncak Oak.
Seketika hening. Mengerikan. Mati dan sunyi. Sesekali terdengar erangan, entah darimana.
Alam menangis. Hujan menerpa deras membasahi kulit bumi. Mengiris luka hati. Dari kejauhan terdengar sirene ambulans dan mobil polisi. Tak lama kemudian trauma helikopter berputar-putar mencari tempat aman untuk mendarat.
Tiada yang dapat memahami, mengapa peristiwa ini harus terjadi. Lorong perjalanan pun semakin panjang dan sempit. Jiwa sunyi senyap, mencari induk tempat berlindung. Nama Tuhan sepi, tak terdengar dipanggil, hanya kepak sayap burung lari berterbangan.
Selama hampir lima jam arus lalu lintas A31 total tertutup arah Nancy.
--
Perlahan mata Thomas terbuka, berusaha mencoba menangkap bayang yang berkeliaran di depannya. Warna putih itu tak jelas putih, sisanya seperti merah jambu dan hitam.
''Ya, Â matanya sudah bergerak,'' terdengar suara antusias seseorang.