Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merasakan Orgasme? Ya, Saya Mau!

17 Juni 2017   20:25 Diperbarui: 19 Juni 2017   02:32 8629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orgasme itu apa, tanda sama rasanya tuh gimana, aku udah 50-an lebih nih!"

Pertanyaan ini datang dari seorang teman Belanda. Jangan terkejut: Belanda, Eropa. Hidup di negara modern, negeri yang ditempeli stempel free sex. Ternyata pertanyaan teman wanita ini "ndeso".

Mau saya jelaskan lewat telepon, khawatir nanti yang mendengarkan pembicaraan di rumah mukanya semua merah. Dan yang paling bikin tenggorokan kering itu kalau suami sendiri yang mendengar percakapan telepon seperti ini. Maka reaksi beliau, "Ehem...."

Terus terang tidak semua wanita yang telah melakukan hubungan intim seks itu tau benar apa itu orgasme. Merupakan kenyataan, bahwa wanita yang telah menikah baru menyadari apa itu orgasme setelah perkawinannya masuk 2 tahun atau lebih. Bahkan ada seorang istri yang selama hidup perkawinannya sama sekali tidak mengetahui apa itu kisah orgasme, sementara cucu-cucu sudah pada hadir dalam hidup dia.

Dan satu lagi. Kehidupan modern yang memberi dampak informasi demikian cepat dicerna oleh generasi muda yang belum menikah dan belum layak melakukan seks yang resmi, ternyata mempercepat pengetahuan mereka tentang apa itu orgasme.

Umum mengatakan, orgasme hanya bisa karena hubungan seks terjadi. Dalam arti terjadi penetrasi kelamin pria ke dalam vagina. Namun banyak referensi tentang hal ini mengulas lain. Ternyata masturbasi pun dapat menciptakan orgasme. Tak jadi soal masturbasi ini dilakukan oleh pria atau wanita. Stimulasi bagian yang sensitif dari tubuh merupakan salah satu cara menghadirkan orgasme.

Merupakan suatu anugerah Tuhan kepada mahluk hidup ini, manusia, bahwa hubungan kelamin itu bukan sekadar simbol memperbanyak populasi atau meneruskan generasi. Akan tetapi, manusia bisa menikmatinya sampai ekstase. Untung kita punya perasaan, hingga bisa menikmati apa itu orgasme.

Tanda-tanda Mau Orgasme itu Gimana?
Setiap insan berbeda-beda mengalaminya. Ada yang cepat mengetahui bahkan ketika belum menikah. Ada yang baru mengetahui ketika masa pernikahan telah lama. Bahkan, ada yang sama sekali tidak tau dan tidak bisa mendapatkan orgasme karena faktor tertentu. Menebak bagaimana itu orgasme saja dia harus menonton film atau menerka-nerka seperti aksi yang ada di dalam film. 

"O.. jadi aku mesti menggelinjang teriak gitu yah, mesti cakar-cakaran atau mata mendelik kayak kena ayan gitu yah?" demikian tanya seorang teman.

Kalau yang bersangkutan terlalu banyak nonton film Fifty Shades of Grey, ya mungkin daya fantasinya memang overact.

Diciptakan bahwa wanita dan pria ini berlainan anatomi tubuhnya. Dengan demikian, orgasme antara pria dan wanita pun akan berlainan. Wanita itu lebih kompleks seksualitasnya daripada pria. Untuk mencapai klimaks orgasme maka perlu teknik stimulasi pada bagian tubuh tertentu yang sangat sensitif. Stimulasi ini berperan sangat penting untuk menghadirkan daya khayal tinggi hingga mendukung datangnya orgasme dengan baik. Sebab itu, wanita dan pria harus mengenali dengan baik bagian tubuh patnernya, bagian yang manakah yang paling peka untuk disentuh. Jadi penis bukanlah aktor yang pegang peran utama dalam hal ini. 

Ketika klimaks orgasme itu datang, maka otomatis kita akan mengalami situasi tubuh berkeringat, nafas lebih cepat karena pompa darah ke arah jantung akan cepat. Terjadi kontraksi otot-otot sekitar kelamin, perut, tulang panggul, paha dan pantat. Semuanya berkerja sama.

Orgasme itu Sehat
Banyak referensi mengulas soal ini, bahkan sampai website untuk kesehatanpun bisa kita baca.

Seksolog Lou Paget mengatakan bahwa ada 5 manfaat dari orgasme untuk kesehatan kita;

  • Orgasme sangat baik untuk menjaga kesupelan vagina. Esktra stimulasi pada bagian tubuh yang sensitif agar orgasme datang sangat bermanfaat untuk tubuh wanita. Oleh karena aliran darah akan cepat mengalir memenuhi urat-urat syaraf yang halus di sekitar kelamin, dengan demikian kelamin akan supel dan fresh. Hubungan seks satu kali seminggu sangat baik untuk menjaga kesehatan.
  • Orgasme bisa bekerja sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit. Jadi dalam hal ini orgasme bisa bekerja ganda; memberikan rasa nikmat dan obat mengurangi rasa sakit.
  • Orgasme baik untuk mencegah penyakit jantung. Penyelidikan telah membuktikan, bahwa orgasme yang teratur dari seks yang sehat sangat bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena ketika orgasme terjadi maka banyak oxcytocin (a hug hormone) diproduksi, dan ini berguna menekan tekanan darah pada wanita dan mengurangi stres. Dengan demikian orgasme baik untuk jantung.
  • Orgasme bisa membantu tidur lebih nyenyak. ketika orgasme terjadi, maka banyak hormon endorphin terlepas. Hormon ajaib ini memberi efek manusia menjadi tenang dan merasa bahagia. Sebab itu ketika selesai melakukan hubungan seks yang intens dan sampai orgasme, maka kita akhirnya dapat tidur dengan sangat nyenyak.
  • Orgasme bisa membantu menurunkan berat badan. Wow, hebat! Oleh karena 30 menit ketika berhubungan seks intens yang diakhiri oleh orgasme, ternyata mampu membakar 200 kalori dalam tubuh. Nah, gimana kalau 3 kali hubungan seks sehari? Hitung saja sendiri.

Tips saya, jangan menipu diri sendiri ketika hubungan seks sedang berlangsung, seakan-akan anda mendapat orgasme hanya untuk memuaskan partner anda. Dengan cara ini, malah anda akan terjerumus dalam situasi putus asa, terpaksa melakukan seks dan lain-lain frustasi yang hanya membuat anda semakin terpuruk. Mulailah anda jujur, kenali bagian tubuh yang sensitif dan berusahalah belajar. Anda pasti sukses bertemu dengan orgasme. (da170617nl)

--o0--

Referensi link;|1|2|3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun