Rakyat, tidak seluruhnya cerdas, dan kita jangan melupakan bahwa pendidikan bangsa ini terbagi dalam tiga (3) golongan; rendah, menengah dan atas. Ketiga golongan dapat saling mempengaruhi melaksanakan tugasnya. Mereka yang rendah pendidikan adalah masuk golongan paling mudah untuk dipakai dan dipengaruhi. Golongan pandai dan cerdas bukanlah golongan yang bisa kita masukan sebagai golongan selamat. Oleh karena banyak dalam prakteknya golongan atas memegang peranan paling besar untuk memainkan catur kepentingan-kepentingan.Â
Perlukah Pancasila dibela?
Jawaban dengan harga mati adalah, ''harus''
Negeri ini luas dan terkenal kaya akan pulau-pulaunya, terkenal karena sumber kekayaan alam yang dikandungnya, marak dengan adat istiadatnya. Hanya Pancasila lah satu-satunya alat pemersatu perbedaan dan keragaman pada bangsa Indonesia. Tanpa Pancasila, maka kita jatuh terpuruk, tercerai berai dan kembali menjadi bangsa yang tertindas. Maukah kita?
Sudah saatnya kita memahami, bahwa kita bukan pemuja Pancasila, tetapi kita wajib mempertahankan Pancasila agar kita tidak terpisah dan musnah.Â
Sudah saatnya pemikiran para penulis status pada sosial media bukan lagi melihat Pancasila sebagai syirik, sebagai haram dan sebagai pemuja ''burung gepeng.''
Anda lahir pada saat negeri ini telah merdeka. Berlimpah kekayaan negeri dan bebas tak terjajah. Saatnya anda wajib mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan ini, dan bukan menjatuhkannya hanya karena anda pahlawan status yang negatif pada sosial media. (da010617nl)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H