Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pap Smear (Bukan) Hantunya Wanita

1 Maret 2017   14:26 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:01 5674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smear serviks, atau bahasa yang lebih kita kenal pap test atau pap smear.

Sampai saat ini masih juga para wanita dimana pun mereka berada, baik di negara maju sekalipun atau di negara masih berkembang, masih menjaga jarak untuk yang satu ini, yaitu memeriksakan bagian yang paling intim pada dirinya atau melakukan pap smear. Dan pap smear ini bukan memeriksa bagian perut atau kepala tetapi bagian paling intim pada wanita yaitu vagina.

Dan sampai detik ini, masih banyak wanita dimana pun saja masih menyepelekan tindakan medis ini. Alasannya macam-macam, dari malu sampai tidak nyaman, bahkan sampai haram dokter pria mengutak-ngatik alat kelamin wanita. Padahal sih, kalau seorang ibu akan melahirkan bayinya maka dirinya sudah lupa kalau yang menolong dirinya saat melahirkan itu adalah dokter pria. Aneh, tetapi inilah kenyataan yang banyak terjadi.

Bahkan sampai detik ini, para wanita umumnya merasa sangat ketakutan kalau harus melakukan pap smear. jadi ya, pap smear itu memang hantunya wanita. 

Terus terang, saya merasa beruntung mendapat jatah setiap lima (5) tahun sekali selama saya tinggal di Belanda ini untuk ikut serta program pemerintah terkait kesehatan wanita, kategori mencegah penyakit kanker secara dini dengan melakukan pap test.

Pap smear itu vagina di apa-in? 

Menurut hemat saya pertanyaan ini adalah pertanyaan lumrah. Dan saya sebagai pasien berkala setiap lima tahun sekali telah melakukan pap test ini, merasa wajib untuk menolong sesama teman yang masih malu-malu kucing apalagi ketakutan untuk menjalankan pap test. 

Saya sertakan gambar di bawah ini, sekedar sebagai bantuan kepada kita para wanita, kira-kiranya tindakan apa yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat bila kita mengajukan permohonan untuk melakukan pap smear.

Pertama perhatikan foto di atas, dimana seorang dokter atau perawat melakukan tugas mereka. Yaitu dengan menggunakan ''speculum'' semacam tang yang steril untuk membuka ruang vagina agar mudah melakukan pemeriksaan. Bila ruang vagina sudah terbuka dan mulut rahim terlihat seperti gambar dalam foto, maka dokter atau perawat akan menggunakan alat colposcoop agar mudah mengintip sampai ke dalam mulut rahim.  Terkadang lampu pada alat colposcoop menyala, tetapi terkadang juga dokter atau perawat cukup menggunakan lampu medis kedokteran yang khusus agar memudahkan cahaya sampai ke mulut rahim. Ya, sebelumnya tang speculum di cuci dulu dengan air hangat, agar speculum adaptasi dengan kehangat  ruang dalam vagina. 

Setelah tang membuka ruang vagina, maka dokter atau perawat akan memasukkan semacam kuas khusus untuk mengambil sel di mulut  rahim. Foto kuas khusus itu bisa dilihat pada foto di bawah ini. 

Yang di ambil hanya sedikit sekali, sel ini kemudian di simpan dalam pot kecil yang steril dan khusus, yang nantinya untuk diteruskan ke bagian laboratorium guna pemeriksaan selanjutnya. Hasil pemeriksaan sudah dapat kita dengar sekitar dua minggu setelah pemeriksaan. 

image ronnieschuurbiers.nl
image ronnieschuurbiers.nl
Setiap tubuh dari pribadi orang tentunya berbeda-beda, ada yang setelah tindakan pap smear selesai, vagina akan mengalami pendarahan, tetapi sebatas bercak darah saja yang keluar dari vagina. Hal ini normal saja, nanti juga berhenti dengan sendirinya. Andaipun terjadi pendarahan yang hebat, maka segera lapor ke dokter untuk pertolongan selanjutnya. 

Sepenting apa sih pap smear itu?

Sangat penting sekali. 

Hal ini untuk mendeteksi penyakit mulut rahim secara dini, seperti kanker mulut rahim. Dengan demikian langkah medikasi selanjutnya akan mudah ditentukan. 

Bukan hanya wanita di negara yang masih berkembang atau berkembang saja yang malas atau takut melakukan pemeriksaan pap smear ini, tetapi juga para wanita di negara maju.

Mengapa saya berani menulis seperti ini? oleh karena saya banyak memperhatikan dan membaca informasi tentang kesehatan khususnya penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim yang banyak juga menimpa para wanita di negara Eropa. Sementara pemerintah telah memberikan subsidi yang sangat besar bagi sektor kesehatan rakyatnya  agar dapat membantu para wanita untuk mencegah penyakit kanker seviks secara dini, dan juga untuk menekan kematian akibat kanker serviks.

Untuk Belanda, maka pemerintah memberi pemeriksaan secara gratis kepada para wanita untuk ikut serta melakukan pap test. Pemerintah mengundang wanita dimulai usia 30, 35, 40, 45, 50, 55 dan 60. Mereka ini akan menerima surat undangan agar memeriksakan dirinya secara gratis ke alamat yang ditunjuk, dan umumnya yang akan melakukan pap smear adalah dokter pribadi mereka sendiri. Tak jarang ditemukan indikasi serius dari hasil pemeriksaan, yaitu adanya  gejala kanker serviks. Untuk hal ini maka pasien akan segera dapat rujukan ke rumah sakit besar guna pemeriksaan selanjutnya. Inilah untungnya mendapat pelayanan gratis kesehatan terkait cegah dini penyakit kanker mulut rahim.

Saya katakan, tidak seluruh wanita yang termasuk kategori usia yang disebutkan mau memeriksakan atau melakukan pap smear. Banyak faktor yang menyebabkan mengapa wanita enggan menjalani pemeriksaan kanker serviks ini. 

Faktor yang paling umum adalah '' rasa sakit dan rasa tidak nyaman'' ketika tindakan papa smear berlangsung.

Terus terang, pada diri saya pun demikian. Namun dengan bimbingan dokter dan asisten atau perawat yang berpengalaman maka pemeriksaan akan berlangsung dengan nyaman dan tidak menyakitkan. Terkadang saya juga mengalami rasa tak nyaman dan sakit. 

Jadi gimana dong advisnya biar gak sakit dan nyaman?

a. Usahakan berpikir yang positif bila menuju ruang pemeriksaan, bagaimanapun anda ingin menjaga kesehatan diri anda terhadap ancaman penyakit kanker serviks.

b. Usahakan tidak tegang ketika  tang speculum menjalankan tugasnya, sebab otot-otot yang tegang sekitar paha, pantat, pinggul, akan mempengaruhi otot vagina. Sebab itu disarankan untuk rileks. Ikuti saja saran dokter atau perawat.

Yang masih perawan boleh gak pap smear? kalau kontak seks dengan jari gimana? (jangan tertawa ya!) 

Jawabannya; mereka wanita yang belum pernah melakukan kontak seks, dalam arti masih perawan, maka mereka termasuk golongan yang jauh dari ancaman penyakit kanker mulut rahim atau kanker serviks. 

Lalu pertanyaan lugu seperti; gimana dengan wanita muda dan masih perawan tetapi sukanya memasukan jari sebagai pilihan salah satu kontak seksual, apakah perlu pap smear gak?

Untuk jawabannya, saya persilahkan anda untuk konsultasi dengan dokter anda sendiri apakah anda perlu melakukan pemeriksaan pap smear. 

Hanya saja logikanya, kalau jari itu jari anda sendiri maka anda persis tau kebersihan anggota tubuh anda. Tetapi, kalau jari itu dari pacar atau patner anda, nah silahkan deh tebak sendiri apakah itu sehat dan bersih? Ingat loh, luka yang timbul akibat jari yang nakal juga akan membuat mulut rahim terluka. Silahkan deh tanya dokter anda sendiri bagaimana solusi selanjutnya. 

Kanker serviks mengintai kaum wanita yang telah melakukan kontak seksual. Dan mengancam bagi wanita yang telah melakukan hubungan seks dengan tidak sehat dan tidak aman, seperti patnernya mengidap penyakit sipilis, HIV/AIDS, atau melakukan kontak seksual tanpa menggunakan condom yang aman. Sebab itu pemeriksaan adalah wajib. 

Penyakit kanker serviks disebabkan karena Human Papillomavirus (HPV). Oleh karena itu mencegah jauh lebih bijaksana, dan melakukan hubungan seks yang sehat dan aman adalah jalan yang terbaik. Korek-korek dengan jari orang dan anda masih gadis, astaga! silahkan deh sadar sedikit. Anda cari problem sendiri. Hidup ini bukan melulu fifty shades seri ke sekian ...

Sebab itu, sebaiknya wanita yang masih muda dan belum menikah untuk tidak tergesa-gesa melakukan hubungan kelamin di luar pernikahan yang sah. Hal ini untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri dari ancaman penyakit kanker serviks. 

Mau tanya nih, apakah para suami boleh ngikut masuk saat pemeriksaan?

Ha ha ha ... jelaslah boleh. Setiap pribadi tentunya berbeda, dan untuk kenyamanan hal ini bisa terlebih dahulu dimintakan ijinnya pada dokter atau perawat apakah diperkenankan.

Saya pernah melihat seorang wanita pasien yang membawa suaminya ikut serta masuk ke dalam ruang praktek terkait hal kenyamanan dan percaya diri. 

--

Untung saya sendiri sih, ah sudahlah! melahirkan saja sampai dua dokter pria, satu dokter wanita serta tiga perawat mengelilingi, masa sih hanya untuk secuil sel dinding rahim saja mesti geret si pakdhe ke dokter. Ha ha ha. Aya aya wae! Senang berbagi. 

(da010317nl)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun