Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Melirik Daun Ganja sebagai Opsi Obat-obatan

4 Desember 2016   17:28 Diperbarui: 4 Desember 2016   18:27 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbasis kisah para nenek moyang pada jaman dahulu yang menurut tradisi mereka sering memakai biji-biji cannabis yang tumbuh di sekitar bunga cannabis untuk diolah dalam menu makanan mereka, dan yang dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit tertentu itulah yang akhirnya dipakai sebagai dasar para ilmuwan memakai cannabis sebagai salah satu opsi obat untuk pasien.

Para ilmuwan ini akhirnya menemukan bahwa biji-biji yang tumbuh disekitar bunga cannabis itu ternyata sarat dan kaya akan zat psikoatif -Tetrahydrocannabinol (THC). Dari sinilah ide dunia ilmiah kedokteran menentukan bahwa cannabis bisa menolong pasien. Dan kini berkembang lagi dalam dunia penyelidikan bagi kesehatan bahwa cannabis bisa juga untuk penyakit yang lain.

Seperti kisah para nenek moyang di beberapa daerah tertentu di Indonesia yang membubuhkan daun pakis pada menu sayur daging rendang sebagai khasiat untuk memicu nafsu makan. 

Menarik untuk mengetahui penyelidikan yang dilakukan oleh Salk Institute for Biologial di California bahwa; zat psikoaktif pada ganja, Tetrahydrocannabinol (THC), dapat memusnahkan gumpalan protein yang menempel pada  sel-sel saraf yang diprediksi sebagi cikal bikal penyakit Alzheimer.

“Although other studies have offered evidence that cannabinoids might be neuroprotective against the symptoms of Alzheimer’s, we believe our study is the first to demonstrate that cannabinoids affect both inflammation and amyloid beta accumulation in nerve cells.” ~ David Schubert, study researcher from the Salk Institute for Biological Studies in California.

Bahkan riset dari hasil studi yang diterbitkan oleh America Journal of Medicine melaporkan bahwa mengonsumen cannabis (ganja) bisa mempuasakan insulin pada keseimbangan kadar gula dalam darah sebelum makan. Dan ini sangat membantu bagi pasien diabet dan obesitas.

Amsterdam identik Cannabis bagi turis, Cannabis aroma ‘’urine kucing’’ dan boleh beli hanya 5 gram

Belanda terkenal bukan karena tulip dengan Keukenhofnya, tetapi Amsterdam.

Bukan rahasia lagi kalau Amsterdam mendapat cap demikian. Bagi turis dari negara mana saja maka Amsterdam dinyatakan sebagai kota surga bagi turis dan penggemar cannabis. Warga Amsterdam yang terdiri lebih dari 176 macam warga negara ini memang unik. Pusat kota, pusat perbelanjaan, coffe shops, museum dan kanal-kanal. 

Untuk memenuhi selera penggemar cannabis, maka pemerintah daerah Amsterdam meluluskan sertifikat dan izin untuk lebih dari 300 coffee shops dengan ketentuan per orang hanya diperkenankan memiliki cannabis 5 gram, lebih dari itu akan ditangkap dan masuk penjara.

Coffe shops tidak melayani pembeli cannabis karena memenuhi permintaan pesanan, siapapun pemesan itu. Pelanggaran akan hal ini maka urusannya yang berwajib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun