Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ditarik, Digoyang sampai menggeliat, Eh ... Tetap saja Dia 'Panning!'

1 November 2015   16:58 Diperbarui: 1 November 2015   16:58 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang awam pasti bertanya, ini apa sih?

Namun bagi mereka yang punya hobi fotographi pasti istilah ‘panning’ bukan hal yang asing lagi. Khususnya bagi fotographer yang menyukai imajinasi dengan menggunakan teknik kreativitas memotret untuk menciptakan suatu foto dengan nuansa ‘abstrak.’

Ya, ternyata manusia bukan hanya menyukai foto realistis tetapi juga menyukai yang berbentuk abstrak. Ternyata abstrak bukan hanya dominasi para seniman pelukis saja akan tetapi para fotographer dapat juga melukis dengan menggunakan kamera mereka.

Gimana caranya dan apa definisi panning?

Pastinya anda bertanya, gimana sih caranya agar objek yang kita foto bisa menyuguhkan bentuk yang abstrak. Entah itu objek foto yang dibuat abstrak atau setengah abstrak atau latar belakang dari foto yang kita jadikan abstrak alias blur. Boleh saya katakan ‘panning’ termasuk kreativitas dalam teknik fotographi yang sangat mudah dan menyenangkan. Definisi panning secara bebas saya sampaikan dengan bahasa saya sendiri untuk memudahkan pemahaman ketika harus mempraktekkannya, yaitu;

''Panning adalah teknik memotret pada saat objek bergerak atau diam dengan sedikit menggerakan kamera baik horisontal, vertikal, putar (lingkaran), digoyang atau berliku-liku.'' Terserah langkah apa yang paling anda suka. Semakin variasi semakin unik panning yang tercipta.

Kalau ada yang bertanya apakah harus menggunakan kamera tertentu seperti digital? Saya jawab, tidak selalu harus. Anda bisa menggunakan kamera apa saja, termasuk kamera hape anda sendiri atau kamera saku.

Yang harus kita pahami adalah pada saat kita memotret benda yang sedang bergerak, seperti contohnya orang yang sedang bersepeda, (foto Cyclist), maka kita harus menjaga subjek yang bergerak tetap dalam ruang bidik / viewfinder / live view kamera selama shutter speeds masih terbuka. Dalam arti tangan kita yang sedang memegang kamera harus mengikuti gerakan bersepeda itu selama durasi shutter speeds masih berlangsung. Demikian langkah yang saya lakukan ketika memotret gerak laju orang bersepeda foto ‘Cyclist.’

Foto-foto di atas adalah teknik panning untuk objek yang bergerak. Aperture dan shutter speeds untuk objek yang bergerak cepat seperti mobil, motor dan kereta api, sepeda atau burung yang sedang terbang tentu lain dengan aperture untuk orang yang sedang berlari.

Panning bisa juga untuk objek tidak bergerak

 

Ternyata teknik panning bisa juga kita praktekkan untuk benda-benda yang tidak bergerak (diam), seperti pada foto-foto di atas sebagai contoh. Dengan sengaja saya sematkan dalam foto-foto tersebut (ujung bawah kanan) foto sebagai objek panning dalam ukuran kecil. Dalam hal ini maka fotographernya yang harus melakukan gerakan yaitu dengan menggerakkan kamera baik horisontal, vertikal, putar (lingkaran), digoyang atau berliku-liku.

Tips saya untuk anda adalah jangan bosan untuk melakukan eksperimen dengan menurun - naikkan aperture, shutter speeds dan ISO guna mendapatkan variasi panning teknik yang menarik. Tidak selamanya panning itu harus berbentuk ‘ ghost’  tetapi bisa juga setengah blur dan setengah nyata. Dapat dilihat pada foto ‘Candy’ Untuk foto saya pakai aperture yang kecil. Objek fotonya adalah candy / permen dalam stopfles. Demikian pula untuk foto ‘ Tulp’ yang saya jepret ketika berkunjung di Keukenhof Belanda.

Panning foto sebagai tekstur untuk latar belakang membuat puisi atau quotes

 

Secara iseng saya memotret sebuah lukisan dalam ruang kamar putri saya dengan menggunakan teknik panning. Oleh karena saya memotret dalam ruangan maka aperturenya berbeda dengan ketika memotret di tempat terbuka. Untuk hal ini maka saya harus mengatur ISO, shutter speeds dan aperturenya. Untuk foto ini saya tidak menggunakan lampu kamera. Langkah saya adalah ISO180, 2’’, f/5. Kamera saya gerakan arah ‘gelombang.’ Nah hasilnya sangat memuaskan, teksturnya demikian halus dan warnanya cukup kontras. Ide saya untuk foto ‘Painting’ ini adalah dapat saya gunakan sebagai latar belakang untuk puisi atau quotes. (da011115nl)

Mau mencoba? Silahkan.

-Seluruh koleksi foto adalah © atas nama saya -©DellaAnnaPhotography-

Selamat berhari Minggu

Salam dari negeri yang jauh, doei!

-oOo-

------

Mau gabung dengan grup foto kami di facebook atau berkunjung ke tempat bermain grup kita di kompasiana. ketuk saja pintunya. Pasti ramai di sana.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun