Banyak pesan memiliki makna yang jelas dan dapat dipahami. Namun, kadang-kadang ada tingkat makna yang berbeda, dan makna terkadang bertentangan satu sama lain atau bahkan sama sekali tidak ada hubungannya. Ketika mendengarkan seseorang dengan sungguh-sungguh, kita perlu memahami makna yang lebih dalam, bukan hanya yang terlihat di permukaan. Jika hanya fokus pada apa yang terdengar di luar, kita bisa kehilangan kesempatan untuk benar-benar terhubung dan memahami pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan isyarat nonverbal, seperti ekspresi wajah atau nada suara, yang menyertai kata-kata mereka. Jika merasa ragu atau bingung, jangan takut untuk bertanya agar lebih jelas.
Hambatan dalam Mendengarkan Aktif
Ada beberapa hambatan untuk mendengarkan secara aktif
- Keterbatasan fisiologis: Energi diperlukan untuk mendengarkan secara aktif. Kegiatan mendengarkan yang dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama, fokus dan konsentrasi bisa menurun, membuat otak merasa lelah dan stres. Gangguan suara atau emosi yang rumit juga dapat mengganggu kemampuan mendengarkan. Oleh karena itu, keterbatasan dalam mendengarkan aktif bergantung pada energi dan kesiapan mental kita.
- Tidak memiliki latar belakang informasi yang memadai: Sulit bagi seseorang untuk aktif terlibat dalam komunikasi ketika mereka kurang memahami konteks diskusi. Persiapan yang kurang akan membuat penerima pesan menjadi pasif dan hanya mendengar tanpa memberikan komentar yang memadai.
- Sikap terhadap pembicara: Sikap sebagai teman atau lawan pembicara sering kali membuat proses mendengarkan aktif menjadi tidak objektif. Hal ini berarti tidak bersikap netral dalam menerima pesan yang disampaikan oleh pembicara.
- Mendengar apa yang diharapkan: Sering kali, pendengar terkesan dengan apa yang disampaikan pembicara, tetapi tidak benar-benar memahami maksud sebenarnya. Sebaliknya, mereka hanya mendengar apa yang ingin mereka dengar, bukan apa yang sebenarnya disampaikan.
- Mendengarkan dengan setengah-setengah: Hanya fokus pada kata-kata tanpa memperhatikan konteks pembicaraan, ekspresi wajah, nada suara, atau isyarat nonverbal lainnya. Hal ini membuat pemahaman menjadi kurang mendalam.
- Gangguan emosional: Komunikasi adalah cara yang bagus untuk mengekspresikan emosi, tetapi tidak setiap orang dapat memahami, mengendalikan, atau menjelaskan perasaan yang sebenarnya.
- Situasi dan keadaan sekitar: Seseorang dapat atau tidak dapat mendengarkan secara aktif tergantung pada lingkungan di mana mereka berkomunikasi. Komunikasi akan semakin terhambat karena gangguan lingkungan yang signifikan.
Mendengarkan aktif adalah keterampilan penting dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan partisipasi penuh, empati, keterbukaan, dan kemampuan menangkap makna mendalam dari pesan yang disampaikan, termasuk pesan nonverbal. Teknik ini memungkinkan kita membangun hubungan yang lebih baik, meningkatkan empati, dan menciptakan komunikasi yang efektif. Meski demikian, mendengarkan aktif memiliki tantangan seperti keterbatasan fisiologis, kurangnya pemahaman konteks, gangguan emosional, dan situasi lingkungan yang kurang mendukung. Untuk mengatasi hambatan tersebut, penting melatih fokus, keterbukaan, dan kesiapan dalam komunikasi. Dengan mendengarkan aktif, kita dapat menciptakan komunikasi bermakna, memperkuat hubungan antarpribadi, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam, sekaligus menjadi komunikator yang lebih efektif dan empatik.
Itulah beberapa pembahasan tentang teknik mendengarkan aktif dalam komunikasi interpersonal, semoga mudah dipahami dan bermanfaat. Lihat juga info menarik dari Website Program Studi Sarjana Bimbingan dan Konseling FIP UNESA pada tautan: Â https://bk.fip.unesa.ac.id/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H