Mohon tunggu...
Alya Rafeyfa H
Alya Rafeyfa H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki sikap pekerjasama yang tinggi dan juga menambah ilmu yang berada di luar zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Bangsa Indonesia

14 September 2024   19:00 Diperbarui: 14 September 2024   19:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bukan rahasia lagi bahwa globalisasi telah memengaruhi generasi muda Indonesia. Mulai dari tutur kata, perilaku, dan pakaian, ada banyak yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pancasila, dasar negara kita, menjadi pedoman hidup kita sebagai bangsa Indonesia. Namun, apakah Pancasila masih relevan di era modern yang penuh dengan modernisasi dan globalisasi?

Banyak dari kita pasti telah mempelajari prinsip-prinsip Pancasila sejak kita berada di bangku sekolah dasar. Kami juga telah mempelajari seberapa penting prinsip-prinsip ini, bagaimana mereka dapat diterapkan, dan bagaimana kita dapat menanamkan prinsip-prinsip ini dalam diri kita sendiri. Namun, seberapa dalam pengetahuan kita tentang Pancasila? Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila sebagai dasar negara sebelum menggunakannya sebagai pedoman hidup kita.

a.Latar Belakang Pancasila

Pendirian Pancasila tidak semudah itu. Sejarah Pancasila mulai terjadi ketika Jepang dikalahkan dalam perang pasifik tahun 1945. Pihak Jepang di Indonesia mulai meminta simpati kepada rakyat Indonesia dengan berjanji untuk mendapatkan kemerdekaan dan membentuk lembaga yang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai, atau BPUPKI, sebelum memulai sidang pertamanya pada 29 Mei 1945.

Pada tanggal 1 Juni, Soekarno menghasilkan gagasan yang disebut "Pancasila" setelah hampir lima hari berdebat. Panca berarti lima, sedangkan sila berarti asas atau prinsip. Pada saat itu, Bung Karno mengatakan bahwa negara Indonesia memiliki lima dasar: Sila pertama adalah "Kebangsaan", Sila kedua adalah "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", Sila ketiga adalah "Demokrasi", Sila keempat adalah "Keadilan sosial", dan Sila kelima adalah "Ketuhanan yang Maha Esa."

Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk panitia Sembilan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut. Ada Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Pak AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Pancasila akhirnya disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 setelah melalui beberapa persidangan. Pada sidang tersebut, setuju bahwa Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

b.Fungsi Pancasila

Pancasila memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia dan negara, termasuk:

1.Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara

Ideologi dan nilai-nilai Pancasila berfungsi sebagai pedoman dan landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila, sebagai dasar negara, memberikan dasar hukum yang mengatur Republik Indonesia, termasuk unsur-unsurnya—pemerintah, wilayah, dan rakyatnya.

2.Fungsi Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin semua anggota masyarakat Indonesia, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila mengatur cara bangsa Indonesia melihat kehidupan sehari-hari.

3.Fungsi Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Isi pembukaan UUD 1945 menunjukkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai tujuan bangsa untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

c.Pancasila di Era Globalisasi

Pancasila adalah ideologi negara, yang berarti isinya tidak boleh dirubah ataupun ditambaahkan. Tapi, bukan berarti Pancasila menjadi sebuah dasar yang tidak bisa mengikuti perubahan zaman, Pancasila Pancasila adalah Ideologi negara, yang berarti isinya tidak boleh dirubah ataupun ditambahkan. sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah - masalah teraktual.

Maka dari itu, dalam disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara masih relevan dengan Bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda kita harus memberi perhatian dan melestarikan nilai-nilai Pancasila. Dengan memegang nilai-nilai Pancasila, kita tidak hanya mengikuti pedoman Bangsa Indonesia, namun kita juga menghargai jasa pahlawan nasional Indonesia yang telah berjuang demi kemerdekaan NKRI.

(Sumber: https://kesbangpol.madiunkab.go.id/sejarah-singkat-hari-lahir-pancasila/, https://www.kompas.com/stori/read/2024/05/07/130000079/7-fungsi-pancasila, https://kumparan.com/johanes-r-aziel-wirawan/peran-pancasila-dalam-era-globalisasi-1yqsbR1KU7D/full

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun