Mohon tunggu...
ifa Iftahil Maqfiroh
ifa Iftahil Maqfiroh Mohon Tunggu... Perawat - saya sekarang sedang menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di malang yaitu universitas muhammadiyah malang

topik yang akan saya ambil yaitu tentang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

INOVASI TERBARU! Nyamuk Wolbachia Hadir dengan Teknologi Hebat Anti DBD yang Revolusioner

2 Desember 2023   15:56 Diperbarui: 2 Desember 2023   16:48 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikarenakan prevalensi demam berdarah yang sangat tinggi, Kementerian Kesehatan memperkenalkan teknologi inovatif yaitu nyamuk Wolbachia untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Mulai tahun 2022, uji coba distribusi nyamuk bionik atau nyamuk yang mengandung Wolbachia dilakukan di Kota Yogyakarta dan Provinsi Bantul.

Nyamuk Wolbachia sendiri merupakan nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia, baik secara alami maupun melalui manipulasi genetik Infeksi. Selain di Indonesia, teknologi ini juga digunakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif mencegah demam berdarah. Negara yang sudah menerapkan adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menuturkan bahwa tingkat kejadian Demam berdarah pada Kota Yogyakarta menurun. "Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 -- 2022) berada di bawah garis minimum," Jelasnya.

Teknologi Wolbachia sebagai project baru di Indonesia, akan dilaksanakan di lima kota antara lain Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1341 untuk memperkenalkan Wolbachia sebagai inovasi pencegahan demam berdarah. 

Cara kerja Wolbachia ini akan melumpuhkan virus demam berdarah di tubuh nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk betina Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak mengandung Wolbachia, maka semua telurnya akan mengandung Wolbachia.

Meskipun demikian, masyarakat tidak boleh hanya semerta-merta mengandalkan teknologi ini saja tetapi  juga dihimbau untuk menerapkan cara pembasmian demam berdarah dengan 3M (Menguras,Menutup dan Mengubur).

Namun, disisi lain penerapan teknologi nyamuk Wolbachia terdapat pendapat kontra yang ditolak oleh masyarakat bali dikarenakan adanya kekhawatiran pada masyarakat dan kurangnya pemahaman mengenai risiko dan implikasi penggunaan teknologi tersebut.

Alasan umum penolakan mungkin mencakup masalah seperti keamanan lingkungan, ketidaknyamanan terhadap rekayasa genetika, atau ketidakpercayaan terhadap efektivitasnya. Sehingga perlu diadakan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun