Mohon tunggu...
Merlin Indriani
Merlin Indriani Mohon Tunggu... -

(I Love اَللّهُ ), I'm not a perfect person. perfection belongs only to God. (mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seluk Belum Dunia Per-gender-an

15 Februari 2016   21:21 Diperbarui: 15 Februari 2016   21:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah setelah banyak yang kita ketahui tentang gender sekarang yang akan kita bahas selanjutnya adalah tentang kesetaraan gender.kesetaraan gender muncul ketika tidak adanya diskriminalitas berdasarkan jenis kelamin, dalam memperoleh kesempatan dalam segala hal. Sedangkan masalah gender akan muncul ketika muncul masalah hak, peran dan tanggung Gender, sifat dan perilaku yang ada pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara budaya maupun sosial. Sedang menurut ilmu-ilmu sosiologi dan antropologi mengatakan gender adalah perilaku laki-laki dan perempuan yang sudah dikontruksikan atau dibentuk dimasyarakat tertentu juga pada masa yang tertentu juga. Genre mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan pada peran sosial.

Gender dan Sex berbeda, jika sex adalah perbedaan jenis kelamin seseorang dilihat dari biologis, sedang gender dilihat dari kontruksi sosialnya atau sering diartikan hubungan laki-laki dan perempuan secara sosial.

Jawab karena adanya nilai-nilai budaya yang tidak menguntungkan salah satu jenis kelamin (biasanya perempuan). Masalah gender sering dipermasalahkan dan dipandang begitu serius oleh beberapa kalangan masyarakat , sebagian mengatakan bahwa sekarang sudah zaman emansipasi wanita yang mana wanita juga berhak berkreasi tidak hanya di dapur. Tapi kembali lagi dengan cara pikir sebagian orang bereda ada yang tidak terlalu serius menanggapi tentang masalah perbedaan gender ini ada yang begitu serius menanggapinya. Semua tergantung dari pribadi masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun