Mohon tunggu...
Johny Rusly
Johny Rusly Mohon Tunggu... Wiraswasta - CEO Kotakpensil.com

Entrepreneur - Coach - Pengarang buku, "Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha (Elex Media).

Selanjutnya

Tutup

Money

Memburu Harta Karun dalam Perusahan (Pendapatan Lain-Lain)

2 November 2012   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Johny Rusly

Melanjutkan artikel kemarin, Pengurangan Biaya vs. Penambahan Pendapatan, saya masih ada beberapa cerita yang tersisa. Hari ini, tentang pendapatan lain-lain.

Dalam Laporan Laba Rugi, pada kolom bagian bawah, Anda akan menemukan sebuah pos yang bernama Other Income atau Pendapatan Lain-lain.

Tahukah Anda, bahwa ada pundi harta karun yang dapat digali, untuk menambah pos ini?

Waktu saya masih bekerja di group, atasan saya marah-marah karena kami membiarkan dana tunai tergolek di tabungan. Finance manager, ketika itu menjelaskan, bahwa dana tersebut akan dibutuhkan dalam waktu 10 hari. Tetapi, walaupun demikian, suatu tindakan harus diambil.

Masih segar dalam ingatan saya, Managing Director kami meminta, untuk mengoptimalkan segala potensi pendapatan dalam perusahaan. Intinya, apa saja yang dapat dijadikan pendapatan, harus dioptimalkan.

Dana tersebut akhirnya kami simpan sebagai deposito on-call satu minggu. Itupun setelah kami nego dengan beberapa bank untuk mendapatkan bunga terbaik. Bunga deposito kemudian dimasukan sebagai pendapatan lain-lain.

Ternyata, setelah dihitung, dalam setahun, pendapatan yang didapat dari bunga tersebut lumayan banyak.

Penambahan pendapatan lain-lain, juga kami peroleh dari menjual ‘sampah’ perusahaan.

Setiap bulan, kami menjual banyak sampah berupa karung plastik dan scrap (plastik recycle).

Awalnya, bagian ini benar-benar dianggap ‘sampah’ dan dikelola asal-asalan.

Dalam rangka penambahan pendapatan, kami mengelolanya dengan baik. Kami tidak lagi tergantung kepada satu pembeli dan melakukan tender. Ternyata, ‘sampah’ perusahaan  menghasilkan pendapatan lain yang lumayan juga.

Pendapatan lain juga kami peroleh dari menyewakan space ruangan yang tidak terpakai. Daripada terbengkalai, lebih baik disewakan. Lumayan, ada uangnya.

Banyak orang tahu, tetapi tidak mau tahu, bahwa pendapatan itu dapat digali dari berbagai sendi di perusahaan.

Jika Anda punya waktu luang dan mau menelesuri laporan keuangan Anda, mungkin Anda dapat menemukan harta-harta tersembunyi dalam perusahaan Anda.

Dana dari pendapatan lain-lain, umumnya adalah dana segar, yang dapat digunakan untuk mengurangi pinjaman ke bank, sehingga dana tersebut kembali dapat mengurangi beban bunga atau pengeluaran lain-lain.

Mari, kita bermain treasure hunt, memburu harta karun, dalam perusahaan kita sendiri.
Menarik, bukan?

Semoga bermanfaat!

See you at the top!

Johny Rusly

www.Johnyrusly.com – Guru BisnisIndonesia
www.kotakpensil.com – Pusat Mesin Penghancur Kertas …

PS1: Tujuan utama perusahaan, tetap untuk menjual produk dan layanan kepada pelanggan. Jangan keasyikan mencari pendapatan lain-lain, sampai melupakan arus pendapatan perusahaan yang utama, yaitu penjualan.

PS2: Pada kesempatan lain, kita akan membahas tentang cara dahsyat untuk menambah pendapatan yaitu dengan leveraging melalui marketing. Sampai nanti ya …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun