Mohon tunggu...
Michella Avara Kinasih
Michella Avara Kinasih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Pekerjaan sekolah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Akan Tetap di Sisimu

21 November 2024   21:38 Diperbarui: 21 November 2024   21:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menceritakan rahasia terbesarmu kepada temanmu pasti menjadi keputusan yang sulit, bukan? Itulah Tessa saat ini yang sedang gelisah karna memikirkan rahasia terbesar nya.

"Haruskah aku...mengatakannya padanya..?"

"Dia sudah menunggu ku untuk 1 Tahun..."

"Esther berhak untuk tahu"

Tessa memiliki rahasia yang besar, kira-kira apa yang dia sembunyikan selama ini?? Kebetulan Esok hari nya ialah acara besar sekolah nya, dimana kelas Tessa dapat bagian membuat maze compleks, ia berencana untuk mengajak semua teman-temannya untuk menyoba maze compleks milik kelas nya Tessa. Termasuk Esther

"Teman-teman!" Tessa menghampiri teman-teman nya dengan ekspresi girang

"Akhirnya ketemu, Aku tadi tersesat lho masa gak kasian sama aku"

"Eh Tessa! Akhirnya Lu Dateng, kita kira kenapa-napa" Balas Gisel

"Salah siapa gak peduli sama Tessa yang malang ini!" Tessa balas dengan tujuan usil

"Oke Kembali ke topik yang mau gua bicarain" Tessa beralih ke topik yang ia ingin bicarakan

"Kelas ku Kebagian untuk bikin labirin nihh,kan kelas kalian gaada yang kebagian bikin permainan."

"Kira-kira kalian mau gak nyobain labirin punya kelas ku gak?"

Tessa sekarang berada di bangku SMA kelas 11 di SMAN Harmoni Ilmu, sedangkan semua teman-teman nya berada di kelas 12

"Wihh, boleh tuh Tess. Besok kita mampir yaa" Balas Esther

"Okelah! Dateng besok ke area permainan, Kelasku mau buka maze nya jam 8.30"

"Awas ada yang sampe telat, telat bayaran nya es krim satu kotak!" Tessa Mengancam mereka

"Iyadeh dek terserah" Balas Gisel

Waktu berlalu begitu cepat, sekarang sudah keesokan harinya dan Tessa bersama kelasnya sedang mempersiapkan labirin

"Tessa!" Esther memanggilnya

"Ini ya maze nya??"

"Ih Esther, Gisel akhirnya kalian Dateng!" Tessa membalas

"Yah es krim satu kotak gajadi..."

"Dih banyak berharap lo" Esther membalas

Tessa tertawa cekikikan "Eh udah yok bicara nya kalian udah bisa masuk ke labirin nya lho"

Setelah Esther dan Gisel mencoba labirin tersebut mereka benar-benar terkesan karena memang rumit

"Ih kok bisa sih se rumit itu kita tersesat berapa kali tadi ya...." protes Esther

Tessa mentertawakan Esther, ia tiba-tiba keingat tujuan dia hari ini apa

"Eh Gisel, bisa nunggu kita di stand makanan gak yaa? Ini soalnya pribadi" tanya Tessa

"Iya boleh, kutunggu ya"

"Tapi bayarannya kalian traktirin aku!!" Balas Gisel dengan senyum menggoda

"Iya iya deh yaudah sana" balas Tessa

"Esther"

"Aku mau kamu menunggu ku nanti sore pas udah agak sepi di cafetaria sekolah" Tessa meminta

"Eh? Kenapa nih?" balas Esther kebingungan

"Iya boleh deh, jangan terlalu lama ya kalau iya ku Baik tinggal pulang"

"Dih gitu amat" Tessa menjawab dengan bercanda

"Nyusul Gisel yuk, kasian udah nungguin" Tessa beralih topik

"Eh iya ya, yaudah yuk" balas Esther

Tessa dan Esther menyampiri Gisel di Stand makanan, sesuai janji Tessa dan Esther mentraktir Gisel.

Mereka akhirnya bercandaan sehingga Tessa harus balik untuk mengurusi dan menjaga labirin kelas nya.

Gisel dan Esther pun duduk diam karena tidak ada topik

"Eh, Esther Lo bicarain apa tadi sama si Tessa?" Gisel penasaran

"Dia ajak ketemuan di cafetaria nanti, kenapa emang?"

"Ih kok aku gak di ajak" Gisel kecewa

"Kayak ini beneran privasi deh" balas Esther

"Aku mau ikut boleh gak pliss" Gisel menyoba memohon

"Duh....gatau ya, yaudah deh" Esther setuju

Tak sadar sudah waktunya untuk bertemu Tessa di cafetaria, Esther pun mengajak Gisel ke cafetaria.

Sesampainya mereka berdua disana, mereka tak melihat sosok Tessa di sekitar

"Duh Tessa mana ya kok lama banget sih" Gisel Bertanya-tanya

"Dih yang sabar" Balas Esther

Tak lama kemudian segerombolan teman kelas Tessa menyampiri mereka

"Eh kalian bukannya temannya Tessa yang ngikutin dia kemana mana ya?" Tanya salah satu teman kelas Tessa

"Eh? Iya, kenapa?" Jawab Gisel

"Berarti kalian juga barcode berjalan ya?" Salah satu teman kelas Tessa balas dengan tertawa

"Heh diem Lo!" Balas Teman sekelas lainnya

"Lah kan bener, kalau salah ngapain dia gapernah nunjukin lengannya?"

"Dia pun nyoba nutupin tetep keliatan!"

"...maksud kalian apa?" balas Gisel

"Ini jangan-jangan rahasia yang Tessa pingin ceritain beberapa Tahun yang lalu...!" Esther berpikir

"Tuh kan mereka bingung makanya gausah di bawa-bawa si Tessa!" Teman sekelas nya Tessa berbisik kepada satu dengan lainnya

Di antara kekacauan yang terjadi Tessa sudah berdiri sebrang meja Esther dan Gisel dengan Muka Kaget

"Itu teman sekelasku"

"Terlihat dari ekspresi mereka, berarti mereka telah memberitahukan rahasiaku"

"Rahasia yang ingin kuceritakan pada mereka..."

"....Rahasia yang ku ingin ceritakan ke Esther" Tessa panik sambil berpikir

Tessa kabur sambil menahan nangis karena ia tidak ingin kehilangan sahabat nya

"Tessa!" Esther menyaut

"Sialan Lo semua" Gisel balas

"Duh Gisel ini cara nyusul nya gimana dia kan kalo lari cepet banget" tanya si Esther dengan muka panik

"Esther, jangan panik dulu. Dia kemungkinan bakal lari lewat lobby"

"Kita bisa lari lewat arah yang berlawanan dari si Tessa" balas Gisel

"Yaudah ayo apa yang ditunggu!?"

Gisel dan Esther lari secepat mungkin, akhirnya mereka bisa menyusul

Tessa yang tidak ada jalan keluar pun berdiri diam

"Tessa!" Gisel menyaut

"Maaf." cakap Tessa

"Tessa...kamu kenapa takut cerita ke kita?" Esther balas dengan khawatir

"Karna aku ketakutan kehilangan kalian"

"Apapun masalah yang lo hadapi, kita nggak akan pernah meninggalkan Lo." balas Gisel

"Aku egois banget Karena nggak cerita ke kalian kalau aku telah hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun."

"Aku minta maaf. "

Tessa lalu mengambil tas nya dan berlari untuk pulang kerumah

"Tessa!!!" Gisel dan Esther menyaut

Tiga hari sudah berlalu setelah kejadian tersebut dan Tessa belum berani untuk masuk sekolah.

Esther dan Gisel bingung dan khawatir karena mereka tidak bisa berbuat apa-apa

"Duhh"

"Gisel ini udah tiga hari si Tessa gak muncul-muncul" keluh Esther

"Iya lagi... Gaada yang hibur kita" balas Gisel

"Eh" Esther sepertinya memiliki ide

"Eh eh kenapa nih Esther?" Gisel kebingungan

"Nanti pulang sekolah mau mampir kerumah nya Tessa gak?"

"Ngapain?? Kayaknya dia butuh waktu buat proses deh..."

"Udah ikut aku aja deh nanti sore" balas Esther

"Siap, Ya Bu!" balas Gisel dengan gegas

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk menyampiri Tessa di rumah nya

"Mereka pada dasarnya mempermalukan ku...."

"Dan lebih buruknya lagi, Esther dan Gisel yang mereka kasih tahu." Tessa membatin sambil tiduran di kamarnya

"Tok-tok!" suara ketukan pintu mengambil perhatian ibu nya Tessa

"Hei anak sialan! Jawab pintu itu, daripada tiduran mulu main handphone!"

"Iya, sebentar" Tessa membuka pintu rumah

Tessa kaget melihat teman-teman nya

"Tinggalkan aku sendiri"

"Eh! Tessa tunggu!" Esther balas

"Yaudah, ayo keluar"

"Aku gak nyaman disini" Tessa menanggapi

Sesampainya mereka di luar yang lumayan jauh dari rumahnya Tessa, Mereka pun menyatu tempat duduk. Esther pun mengajak Tessa untuk bercerita

"Tessa, Aku tahu kamu sudah melalui banyak hal, makanya itu kita sebagai teman lo ingin melalui ini bersamamu."

"Apa pun masalahnya, kami tidak akan meninggalkanmu."

"Dunia tidak akan berakhir karena segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu"

"Kami tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi,kita janji!" Esther menyaut untuk mengambil perhatian Tessa

"Esther..." Tessa balas

"Apa yang pernah kulakukan sampe pantas dapat teman yang perhatian kayak kalian berdua?"

"Ih udah deh jangan nangis, cewek cantik jangan nangiss" Gisel peluk Tessa

Tessa membalas pelukan nya kembali sambil tersenyum dan tertawa

Tessa akhirnya pun terlepas dari ketakutan tersebut. Teman-temannya menyoba membantu Tessa agar tidak melakukan hal buruk ke diri sendiri lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun