Mohon tunggu...
Dirli Wahyudin
Dirli Wahyudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masih Maraknya Penggunaan Styrofoam untuk Bungkus Makanan di Semarang: Kasus di Depan SDN Bulusan

5 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   08:23 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Edukasi Masyarakat dan Pedagang

Kampanye edukasi tentang dampak negatif styrofoam dan pentingnya beralih ke kemasan ramah lingkungan perlu diperluas. Pelatihan bagi pedagang tentang alternatif kemasan yang lebih aman dan berkelanjutan bisa menjadi solusi.

2. Penegakan Hukum yang Lebih Ketat

Penegakan Pasal 4 dari Peraturan Walikota perlu dilakukan dengan lebih tegas. Pemerintah kota dapat melakukan inspeksi rutin dan memberikan sanksi bagi pelanggar peraturan untuk memastikan kepatuhan.

3.  Dukungan Pemerintah untuk Alternatif Kemasan

Pemerintah dapat menyediakan insentif bagi pedagang yang beralih ke kemasan ramah lingkungan, seperti subsidi untuk bahan kemasan biodegradable.

4. Partisipasi Masyarakat

Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dengan memilih produk yang dikemas dengan cara yang lebih ramah lingkungan, serta memberikan masukan kepada pemerintah tentang pentingnya menerapkan kebijakan yang melindungi lingkungan.

Praktik penggunaan styrofoam untuk bungkus makanan di depan SDN Bulusan menjadi contoh nyata bahwa meskipun ada peraturan yang mengatur larangan penggunaannya, implementasi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan. Dengan upaya bersama dari pemerintah, pedagang, dan masyarakat, diharapkan penggunaan styrofoam dapat dikurangi, sehingga dapat melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun