Mohon tunggu...
Muhammad Aldy Imawan
Muhammad Aldy Imawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Universitas Jember

Saya suka dengan otomotif, fotografi, dan videografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Sektor Pertanian Kampung Hidroponik Urban

8 November 2024   21:30 Diperbarui: 8 November 2024   21:44 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Hidroponik Lawang menjadi daya tarik sektor pertanian dalam mengembangkan konsep urban farming hidroponik. Kunjungan SMKN 2 Singosari ke Kampung Hidroponik ini menemukan sejumlah inovasi teknologi alam pertanian hidroponik, dampak sosial budaya kunjungan siswa, dan keberlanjutan pertanian hidroponik di Lawang. Mereka dapat melihat berbagai macam sistem hidroponik, mulai dari sistem NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique), aeroponik, hingga sistem vertikal.

Pertanian hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang menggunakan air sebagai media utama, bukan tanah. Tanaman dibudidayakan dengan memanfaatkan larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik. Sistem ini semakin populer karena kemampuannya untuk menghemat ruang, mengurangi penggunaan air, dan menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dalam lingkungan yang terkendali.

Pada pertanian hidroponik, akar tanaman tidak bersentuhan langsung dengan tanah, melainkan berada dalam media pengganti seperti perlit, pasir, atau arang, yang membantu menopang akar serta menyimpan air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Sebagai pengganti tanah, media ini tidak hanya memberikan dukungan fisik, tetapi juga menyediakan ruang untuk akar tanaman agar dapat menyerap air dan unsur hara secara optimal.

Di Indonesia, pertanian hidroponik semakin dikenal sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di daerah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan. Banyak petani urban dan komunitas hijau mulai mengadopsi teknologi ini di pekarangan rumah mereka, mengingat kebutuhan akan pangan yang semakin meningkat dan ruang yang terbatas. Selain itu, pertanian hidroponik juga dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah-daerah dengan kondisi tanah yang kurang subur.

Para siswa akan merasakan pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan teknologi pertanian terkini dan mendapatka inspirasi untuk terlibat dalam praktik pertanian hidroponik di masa depan, menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan antara pendidikan dan praktisi pertanian. Selain itu, PT Otsuka Indonesia juga ikut mendukung berbagai komunitas, termasuk Kampung Hidroponik Lawang. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Otsuka Indonesia memberikan bantuan teknis, pembiayaan, dan pelatihan kepada petani hidroponik lokal.

 Hal ini juga berdampak pada produktivitas pertanian dan pengembangan ekonomi lokal, serta kesejahteraan masyarakat. Harapannya, teknik hidroponik ini dapat digunakan secara merata hingga ke elemen terkecil masyarakat, agar efisiensi, ketersediaan pangan, kestabilan ekonomi dan pertumbuhan sektor pertanian semakin baik dan teratur.

Perlu diketahui bahwa penggunaan sistem hidroponik merupakan penggunaan sistem yang ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah penggunaan sensor dan kontrol otomatis dalam monitoring, serta pengaturan lingkungan pertumbuhan tanaman. Dengan penggunaan yang melibatkan basis teknologi maju, ini akan menjadikan efisiensi dan kemudahan dalam mengendalikan sektor pertanian jauh lebih baik dan mempersingkat waktu tentunya. 

Ada pula penggunaan pada teknologi drone yang juga digunakan untuk pemantauan pertanian secara luas dan efisien pula. Sistem aerasi dan pemompaan nutrisi otomatis juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan efisiensi pertanian hidroponik.

Kunjungan siswa ke Kampung Hidroponik Lawang juga memberikan dampak positif dalam aspek sosial budaya. Tentunya, para siswa akan lebih memahami kehidupan masyarakat pedalaman dan nilai-nilai budaya lokal. Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga memperkaya wawasan sosial budaya para siswa. 

Output yang dihasilkn ialah beberapa sektor pertanian, usaha mikro kecil dan menengah, komunitas masyarakat, serta kader-kader yang berkontribusi untuk pertanian ini akan lebih tersorot dan mengenal berbagai macam bentuk sistem, inovasi baru, dan cara baru untuk kemajuan pertanian hidroponik.

Untuk memastikan keberlanjutan kegiatan pertanian hidroponik di Lawang, diperlukan komitmen dari berbagai pihak, termasuk petani, pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat setempat. Peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan teknis, serta penyediaan infrastruktur yang mendukung seperti greenhouse dan sistem pengarian yang efisien, adalah langkah-langkah penting untuk memastikan kelangsungan produksi tanaman hidroponik. 

Pelatihan teknis lebih ditekankan untuk kemampuan internal setiap sumber daya manusia yang ada. Hal ini guna untuk efisiensi pada penggunaan teknologi dan kestabilan fasilitas, serta kualitas produk-produk pertanian.

Promosi produk pertanian hidroponik menjadi kunci penting dalam meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap produk-produk pertanian hidroponik. Program promosi yang kreatif dan edukatif lebih diperkenalkan pada masyarakat dengan keunggulan produk-produk pertanian hidroponik, seperti kandungan nutrisi yang lebih tinggi, tanaman organik, dan keberlanjutan produksi. Di era urbanisasi dengan perkembangan teknologi, penting untuk mendorong minat generasi muda pada pertanian hidroponik.

Pertanian hidroponik merupakan solusi inovatif yang menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam efisiensi penggunaan lahan, air, dan peningkatan kualitas hasil pertanian. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin tingginya kebutuhan akan pangan berkualitas, hidroponik bisa menjadi jawaban untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan. 

Meski memiliki tantangan, manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh membuat metode ini layak untuk diterapkan lebih luas, terutama di kawasan perkotaan dan daerah dengan keterbatasan lahan pertanian.

 Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki peran penting dalam mengembangkan program urban farming hidroponik. Melalui kurikulum yang terintegrasi, sekolah dapat mengenalkan konsep pertanian hidroponik kepada para siswa dan dapat memberikan kesempatan untuk praktik langsung di sekolah atau melalui kerja sama dengan komunitas pertanian hidroponik. Selain itu, sekolah juga dapat menjadi pusat edukasi masyarakat tentang pentingnya pertanian hidroponik dalam mencapai ketahanan pangan dan lingkungan yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pertanian hidroponik memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan, terutama di daerah perkotaan atau daerah dengan keterbatasan sumber daya alam. Namun, sistem ini memerlukan pengetahuan dan perhatian khusus dalam perawatan serta investasi awal yang signifikan. 

Sektor pertanian yang dimanfaatkan secara dinamis dan praktis akan menciptakan hasil yang prima dan layak. Penggunaan hidroponik secara merata dalam segi inovasi baru yang berkelanjutan akan memberikan dampak baik untuk kualitas produk dan kestabilan pangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun