Mohon tunggu...
Annisa Sinta Dewi
Annisa Sinta Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mata Pencaharian Utama Warga Busu sebagai Peternak Sapi Perah

15 Januari 2024   19:39 Diperbarui: 15 Januari 2024   19:40 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusun Busu, Desa Slamparejo dikenal dengan mata pencahariannya yang mayoritas sebagai peternak sapi perah. Dari  setiap rumah-rumah yang kami kunjungi beberapa waktu lalu, warga lokal mengaku bahwa di setiap rumah pasti memiliki sapi perah. Setiap warga akan memiliki ruang khusus yang digunakan sebagai kandang sapi di samping atau belakang rumah mereka. Warga Busu menyampaikan bahwa mereka memiliki 4 sampai 10 sapi di masing-masing rumah.

Menjadi peternak sapi perah merupakan mata pencaharian utama mereka. Saat kami temui beberapa waktu lalu, warga menjelaskan jika dalam sehari mereka bisa memerah sapi sebanyak 2 kali. Biasanya para peternak akan memerah susu sapi di pagi hari sekitar pukul 06.00 dan di sore hari sekitar pukul 15.00. Setelah para peternak memerah susu sapi, mereka akan menyetorkan hasil susu sapi kepada pos penampung susu yang ada di Dusun Busu. Setelah di tampung di pos penampungan maka akan didistribusikan ke pabrik-pabrik. Salah satu pos penampungan susu di Dusun Busu ini ada yang menjadi pemasok susu di pabrik Nestle.

Warga lokal menjelaskan juga bahwa dalam sehari peternak sapi perah mampu mengumpulkan lebih dari 10 liter susu. Dari data yang kami lihat dari pemasok susu sapi perah, di pagi hari sapi perah akan menghasilkan lebih banyak susu sedangkan di sore hari sapi hanya mampu menghasilkan kurang dari 10 liter.

Di salah satu pos penampungan susu yang kami kunjungi, mereka tidak hanya mendistribusikan susu ke pabrik-pabrik saja namun juga melayani apabila terdapat pembeli yang hanya ingin membeli beberapa liter saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun