Suhendra sendiri saat berjualan kue-kue tersebut tidak serta merta mulus. Kadang ada saja Kendala yang dialami Suhendra. Yaitu jika ada hujan, kadang Suhendra harus meneduh dari tangga tersebut karena tangga tersebut tidak ada penutupnya. Kemudian kendala dari Suhendra juga dia kadang ditegur oleh satpam yang ada di situ. Sebenarnya itu lalu lintas untuk pejalan kaki umum dan tidak boleh ada orang yang berjualan. Maka dari itu jika ada satpam yang menegur Suhendra, dia terpaksa pergi dari tempat tersebut dan berjualan di tempat lain.
Pada masa pandemic, tepatnya tahun 2020, Suhendra sempat mengalami suatu hal yang berbeda bagi penjualannya. Saat pandemic muncul, penjualan Suhendra menurun dikarenakan orang-orang dihimbau harus di rumah. Mall-mall seperti Malang town square dan transmart juga tutup. Menyebabkan pembeli kue-kue Suhendra berkurang. Dari sini, Suhendra merasa kesulitan untuk berjualan kue-kue. Jika dia tiak menjual kue yang dia jual biasanya di tangga penghubung antara malang town square dengan transmart, maka penghasilan Suhendra dapat menurun yang akan berdampak pada biaya hidupnya juga. Walaupun kue-kue Suhendra tidak laku, suhendra tetap membawa kuenya ke rumah lalu memakanya dengan keluaganya.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran yang Suhendra lakukan selama ini. Bahwa kita patut bersyukur atas apa yang kita miliki. Kita yang mempunyai keluarga dengan berkecukupan patut bersyukur sehingga kita bisa focus untuk bersekolah tanpa bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Dari Suhendra kita juga bisa mempelajari bahwa kita membantu orang tua agar kita bisa meringankan beban orang tua kita. Kerja keras yang Suhendra lakukan selama ini membuahkan hasil yakni dia punya penghasilan sendiri sehingga orang tua menjadi ringan untuk membayar beban hidup keluarga.