Tahun 2024 ini, Desa Tulungrejo kembali menyelenggarakan tradisi Merti Bumi tahun 2024, sebuah acara adat yang telah menjadi tradisi dari tahun ke tahun yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat desa Tulungrejo. Acara ini diawali dengan prosesi Majang Tarub, yang merupakan salah satu ritual penting dalam rangkaian kegiatan Merti Bumi ini. Mahasiswa dari Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut berpartisipasi dalam prosesi ini, menjadikannya pengalaman berharga yang tidak hanya meningkatkan  pengetahuan, tetapi juga meningkatkan kedekatan mereka dengan budaya di desa Tulungrejo.
Merti Bumi adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Tulungrejo untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah. Acara ini juga bertujuan untuk menghormati para leluhur yang telah memberikan warisan budaya dan alam yang kaya. Majang Tarub, sebagai pembuka rangkaian Merti Bumi, memiliki makna simbolis yang mendalam. Tarub, yang merupakan hiasan dari janur dan daun kelapa, dipasang di depan rumah atau tempat acara sebagai simbol permohonan kepada Tuhan agar acara berjalan lancar dan diberkahi.Â
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dari pihak Desa Tulungrejo bersama dengan kejaksaan Kota Batu. Dalam kegiatan ini, terdapat seserahan sedekah bumi sebagai ucapan  terima kasih terhadap alam Desa Tulungrejo. Setelah pemasangan Majang Tarub, seluruh perangkat desa, pihak Kejaksaan Kota Batu dan Mahasiswa PMM UMM melakukan makan bersama sebagai tanda selesainya prosesi Majang Tarub.
Dalam prosesi Majang Tarub, mahasiswa PMM UMM tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga terlibat langsung dalam pemasangan tarub. Sebelum prosesi, mereka mengikuti serangkaian kegiatan untuk mempelajari makna dan teknik pemasangan tarub. Mahasiswa diajarkan oleh tokoh adat setempat tentang cara merangkai janur dan daun kelapa yang kemudian dipasang di berbagai sudut desa. Dengan antusiasme tinggi, mahasiswa berpartisipasi aktif, dari mempersiapkan bahan hingga memasang tarub di lokasi yang telah ditentukan.
Keterlibatan mahasiswa PMM UMM dalam prosesi ini menunjukkan kepedulian dan penghargaan mereka terhadap tradisi lokal. Selain itu, partisipasi ini juga menjadi media belajar bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya budaya dan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat desa. Hal ini sejalan dengan tujuan PMM UMM yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan dan pelestarian budaya.
Selain aspek budaya, keterlibatan mahasiswa PMM UMM dalam prosesi Majang Tarub juga mempererat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat Desa Tulungrejo. Mahasiswa diterima dengan baik oleh warga desa, yang dengan senang hati membimbing dan berbagi pengetahuan tentang tradisi Merti Bumi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa PMM UMM dapat merasakan langsung kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik di desa tersebut.Â
Partisipasi mahasiswa PMM UMM dalam prosesi Majang Tarub sebagai pembuka acara Merti Bumi Desa Tulungrejo 2024 merupakan bentuk nyata dari upaya melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat hubungan antara generasi muda dengan masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian tradisi dan kearifan lokal yang menjadi identitas penting bagi masyarakat Desa Tulungrejo. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, acara Merti Bumi tahun ini diharapkan membawa berkah dan kemakmuran bagi seluruh warga desa Tulungrejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H