Mohon tunggu...
Muhamad Fadhli Hafizh
Muhamad Fadhli Hafizh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

independent

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajah Isi Museum Basoeki Abdullah

20 Juni 2022   23:04 Diperbarui: 20 Juni 2022   23:19 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenangan telah berlalu

Masa indah beralih menjadi riwayat

Mempunyai nilai dalam sejarah

Hingga bangsa mempercayaiku

Kini asing dengan keramaian

Dalam jalan penuh kegiatan

Tanpa peduli hingga debu

Hanya gurau dan menyimpulkan

Museum Basuki Abdullah

Begitulah kata yang dapat penulis gambarkan dalam kondisi museum basuki Abdullah sekarang. Museum yang dulunya menjadi bekas rumah pribadi Almarhum terletak di Jl. Keuangan Raya No. 19 Kec. Cilandak Barat, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 

Rumah yang menjadi saksi bisu lahirnya karya terbaik yang pernah diciptakan beliau hingga akhir hidupnya pada tahun 1993 telah beralih fungsi menjadi Museum Basoeki Abdullah pada 25 September 2001 dan disahkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada masa itu, yakni Drs. I Gede Ardika.

Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 27 Januari 1915, dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakeknya adalah dokter Wahidin Sudirohusodo salah seorang tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia. 

Bakat melukis Basoeki Abdullah terwarisi dari ayahnya Abdullah Suryosubroto. Seorang pelukis dan juga sempat mencacatkan namanya dalam sejarah seni lukis Indonesia sebagai salah satu tokoh Mooi indi. 

Sejak umur 4 tahun Basoeki Abdullah mulai senang menggambar orang, diantaranya adalah beberapa tokoh terkenal seperti Yesus Kristus, Mahatma Ghandi, Rabindranath Tagore, dan Khrisnamurti. 

Dengan privilege yang ia warisi dari ayahnya Ketika usia 10 tahun, Basoeki Abdullah pernah melukis tokoh Mahatma Ghandi menggunakan pensil diatas kertas yang hasilnya sangat baik . Basoeki Abdullah yang dijuluki " Sang Maestro " beraliran realis dan naturalis dalam lukisannya pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.  

Mengenal isi dengan menjelajahi sudut dan ruangannya. Kisah masa lalu tersebut dapat dirasakan pengunjung ketika melihat dan mengamati koleksi lukisan yang terpajang di Museum Basoeki Abdullah. Museum Basuki Abdulah memiliki 2 bangunan . 

bangunan pertama disebut Gedung I, merupakan tempat tinggal Basoeki Abdullah , sedangkan bangunan kedua Gedung II atau Gedung baru yang adalah pengembangan area museum. Dibagian dalam kedua bangunan ini dihubungkan oleh sebuah Lorong yang menghubungkan masing masing bangunan.

Terdapat beberapa ruangan di dalam Museum ini yang masing masing ruangannya mempunyai makna yang berbeda. Yang pertama ialah ruangan memorial. 

Ruangan yang digunakan untuk istirahat Basoeki memilik makna yang sangat dalam karena Ruang tidurnya adalah ruang paling probadi tempat iaberkomunkasi dengan Tuhan dalam doa dan tempat ia memperkaya wawasan dengan membaca dan ruangan yang menjadi saksi bisu meninggalnya beliau di ruangan ini. Pengunjung dapat merasakan langung ketika masuk hawa yang sangat adem dan sedikit memorial di ruangan ini.

Yang kedua terdapat Ruang Pamer Benda ( Pribadi , Asesoris dan Benda benda Seni ). Ruang ruang ini memperlihatkan koleksi pribadi serta aneka benda yang menujukkan gaya hidup dan kecintaan dari Basoeki Abdullah,

 seperti pakaian , asesoris, senjata ,wayang dan topeng. pengunjug dapat merasakan bagaimana kecintaaan beliau dalam mengumpulkan benda benda yang beliau sukai dari benda yang wajar koleksi hingga benda yang terkesan tidak wajar untuk dikoleksi di ruangan ini.

Yang ketiga terdapat Ruang Pamer Lukisan, di ruangan ini terdapat 123 Lukisan yang berasal dari hibah. Aneka Lukisan ini memiliki keanekaragaman tema yang menarik dan secara berkala disirkulasi dalam ruang tata pamer lukisan. Dan dari Ruang pamer lukisan ini dibagi menjadi beberapa ruangan lagi yaitu Ruang Pameran Lukisan GNB , 

Ruang Pameran Lukisan Potret , Ruang Pameran Lukisan Abstrak dan Ekspresionis, Ruang Pameran Lukisan Keluarga Basoeki Abdullah , dan Ruang Pameran Lukisan Pemandangan Alam. Di ruangan inilah pengunjung dapat merasakan takjub hingga bangga ketika melihat hasil karya -- karyanya dan dari hasi karyanya beliau seorang Basoeki Abdullah dijuluki Seorang Maestro di dunia Lukis Indonesia

Yang selanjutnya Ruang Pameran Temporer, merupakan area berfungsi sebagai pameran temporer yang digunakan oleh masyarakat yang berubah dalam periode setahun , mulai dari individu , komunitas seni dan budaya , hingga satuan Pendidikan yang ingin melaksanakan pameran di Museum Basuki Abdullah . 

Ruang ini hadir sebagai tempat tumbuh kembang ekosistem kebudayaan sekaligus bentuk langung dari masyarakat khususnya dalam bidang seni dan budaya. Di ruangan ini pengunjung dapat merasakan kehangatan kebersamaan peran masyarakat dalam memamerkan hasil karya masyarakat ruangan ini.

Dan yang terakhir terdapar Ruang Serbaguna , yang digunakan untuk sarana penunjang layanan edukasi dan interaksi masyarakat. Seperti seminar, workshop, rapat hingga lomba kerap dilaksanakan di tempat ini. Kegiatan ini bermaksud agar menjadi pusat informasi ketokohan dari karya Basoeki Abdullah dan membuka ruang bagi kegiatan seni budaya masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun