Menunggunya dalam kesendirianku. Pantaskah aku menunggunya? Pantaskah aku menyebutnya dalam doaku? Pantaskah aku mengharapkannya? Entah pantas atau tidak, Hanya Tuhan yang tau. Jika tak pantas, maka aku akan berusaha memantaskan diriku sembari menunggunya datang, menunggunya mengetuk pintu rumah ayahku. Namun aku tak tau, seperti apakah dia, siapakah namanya, bagaimana bentuk wajahnya. Pantaskah aku mengharapkan dia yang sempurna? Tidak, karena sempurna hanya milik Tuhan semata. Aku hanya takut dia bukan seperti yang aku harapakan, tapi apa hak ku? Karena baik atau buruknya dia, itu adalah sebuah ketetapan dari Tuhan. Dan pada akhirnya hanya ikhlas lah yang harus ada di dalam hati ini. Bagaimanapun dirinya, itulah ketetapan-Nya.Â
25-11-17/17:59
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H