Peluang Indonesia Emas Melalui Blue Economy di Sektor Kelautan
Seperti yang kita tahu, bangsa ini memiliki visi pada tahun 2045 mendatang yaitu Indonesia Emas. Menuju pada tahun tersebut banyak yang harus dicapai maupun diperbaiki. Masih banyak PR yang harus dihadapi bangsa ini dan perlu bantuan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Salah satu upaya yang dapat mewujudkan visi tersebut yaitu Blue Economy. Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sumber daya alamnya, apalagi di sektor kelautan dan perikanan. Bukan hasilnya saja, tapi pemandangan yang indah tersaji di negara ini.
Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan luas perairan mencapai 5,8 juta km. Dari jumlah sekian banyaknya Indoneisa memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan masyarakat jika dikelola dengan baik. Blue Economy menjadi upaya yang tepat sebagai pemanfaatan sumber daya laut.
Apa Itu Blue Economy?
Blue Economy secara mudah dipahami yaitu suatu upaya yang mengutamakan pengelolaab sumber daya kelautan yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya itu saja, tetapi dalam hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjaga kelestarian ekosistem yang ada di laut. Semua bisa berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia jika dikelola dengan bijaksana.
Potensi dalam Mewujudkan Blue Economy
Sebagai negara yang memiliki kekayaan laut yang melimpah, berikut beberapa potensi yang dapat dikembangkan, yaitu :
1. Perikanan dan Budidaya Laut
Dengan luas laut yang begitu besar, tidak menutup kemungkinan bahwa hasil perikanan di negara ini sangat banyak. Menurut data, rata-rata hasil perikanan di Indonesia mencapai 20-25 juta ton per tahunnya. Dari jumlah tersebut, Indonesia menjadi salah satu penyumbang ekspor ikan terbesar. Jika pemerintah dapat mengeluarkan regulasi tegas tentang cara penangkapan ikan bagi petani, pembuangan limbah yang terukur bagi perusahaan, serta yang terakhir cara menjaga ekosistem laut bagi seluruh lapisan masyarakat seperti tidak membuang atau membuat kotor laut yang ada di Indonesia.
2. Pariwisata Bahari
Bangsa yang besar dan mayoritas diduduki oleh laut pastinya memiliki sejuta alam yang indah. Seperti, Raja Ampat, Pulau Komodo, Labuan Bajo dan lain sebagainya. Bahkan keanekaragaman hayati laut juga tersaji sebagai tujuan utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Hal ini juga harus dikembangkan seperti ekowisata dan kelestarian lingkungan. Setelah itu untuk jangka waktu ke depan, diharapkan masyarakat dapat menjaga karena merupakan aset pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Perbaikan juga harus dilakukan seperti tarif parkir yang mahal di tempat wisata atau adanya calo yang mematok harga tinggi. Hal ini menyebabkan wisata bahari yang ada di Indonesia jarang dikunjungi oleh masyarakat lokal. Banyak warga yang geram atau kesal akan hal tersebut.
3. Energi Terbarukan Laut
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan yang bersumber dari laut, seperti energi gelombang, arus laut, dan energi panas laut. Potensi ini sangat besar karena Indonesia terletak di kawasan yang kaya akan energi laut. Pengembangan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya ini dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
4. Transportasi Laut dan Infrastruktur Maritim
Sebagai negara kepulauan, transportasi laut adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Untuk itu, peningkatan infrastruktur maritim sangat penting. Pelabuhan yang modern dan sistem logistik yang efisien dapat mempercepat distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Dalam konteks Blue Economy, pengelolaan transportasi laut yang ramah lingkungan menjadi sangat penting, termasuk pengurangan emisi dari kapal dan pengelolaan pelabuhan yang efisien.
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam Laut secara Berkelanjutan
Prinsip utama Blue Economy adalah menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat besar, termasuk terumbu karang dan berbagai spesies ikan yang langka. Dengan mengimplementasikan teknologi dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, sektor kelautan dapat berkembang tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Ini akan menjadi landasan bagi keberhasilan ekonomi biru dalam jangka panjang.
Tantangan dalam mewujudkan ekonomi biru di Indonesia
Meskipun Indonesia memiliki potensi yang besar, namun Indonesia juga menghadapi banyak  tantangan dalam mewujudkan visi ekonomi biru.
1. Kerusakan ekosistem laut:
Aktivitas manusia seperti penangkapan ikan  berlebihan, pencemaran laut, dan perubahan iklim merusak ekosistem laut. Oleh karena itu, diperlukan langkah kebijakan yang lebih kuat untuk mengatasi masalah ini.
2. Keterbatasan infrastruktur:
Meskipun sektor maritim memiliki potensi yang besar, namun pengembangan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, kapal, dan peternakan ikan masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan  swasta.
3. Peraturan yang Tidak Efektif:
Meskipun terdapat pedoman dan peraturan untuk sektor maritim, implementasi di lapangan seringkali  kurang optimal. Pemantauan yang lebih ketat dan konsisten  diperlukan untuk memastikan bahwa Petunjuk ini diterapkan dengan benar.
4. Pemberdayaan masyarakat pesisir: Pengembangan ekonomi biru
Harus melibatkan masyarakat lokal, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir. Mereka harus dilatih dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Langkah Strategis Mewujudkan Indonesia Emas melalui Ekonomi Biru
Beberapa langkah strategis perlu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Emas melalui Ekonomi Biru.
1. Peningkatan Infastuktur
Modernisasi diperlukan dalam infrastruktur karena dapat mempermudah mobilisasi. Perbaikan infrastruktur akan memperlancar distribusi hasil laut dan meningkatkan konektivitas antar pulau. Menjaga aset infrastruktur juga merupakan hal terpenting.
2. Penguatan riset dan teknologi:
Indonesia harus mendorong pengembangan riset dan  teknologi yang berfokus pada sektor kelautan, termasuk teknologi perikanan berkelanjutan, energi terbarukan kelautan, dan pengelolaan limbah laut. Teknologi  ramah lingkungan  sangat penting untuk memastikan keberlanjutan ekonomi biru.
3. Pendidikan dan Pelatihan:
Peningkatan kualitas tenaga kerja terampil di sektor maritim merupakan sebuah langkah penting. Program pendidikan dan pelatihan yang tepat akan mengembangkan angkatan kerja yang mampu dan siap menghadapi tantangan ekonomi biru.
4. Kerjasama antar pemangku kepentingan:
Untuk mencapai tujuan ekonomi biru memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional. Kerja sama yang kuat akan mempercepat implementasi pedoman ini dan menciptakan sinergi dalam pengelolaan sumber daya laut.
Kesimpulan
Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensinya dan mencapai tujuannya menjadi "Indonesia Emas" melalui pengembangan ekonomi biru.Â
Pengelolaan sektor kelautan yang berkelanjutan menawarkan peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan melindungi lingkungan.Â
Oleh karena itu, Indonesia perlu mengoptimalkan kekuatan sektor maritim melalui kebijakan yang tepat, pembangunan infrastruktur, dan penggunaan teknologi yang mendukung keberlanjutan. Pendekatan yang holistik dan kolaboratif akan memungkinkan Indonesia mencapai kesejahteraan dan kesejahteraan yang berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya