Stunting, sebagai masalah kesehatan masyarakat yang menghantui Indonesia, mencerminkan ketidaksetaraan dalam pemenuhan hak dasar anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Indonesia, dengan segala kekayaan alam dan potensinya, masih menghadapi tantangan serius terkait stunting. Sebelum membahas lebih jauh, maka perlu diketahui definisi dari Stunting. Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dalam sambutan di Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta (tanggal 25 Januari 2023), menyampaikan bahwa dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendahnya kemampuan anak untuk belajar, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak.
Oleh karena itu, diharapkan target persentase stunting di Indonesia pada tahun 2024 dapat turun hingga 14 persen . Presiden Republik Indonesia juga yakin bahwa dengan kekuatan bersama maka angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai, asal semuanya bekerja bersama-sama.(AR Hakim, 2022) Essai ini akan membahas isu stunting di Indonesia, dan mengidentifikasi factor-faktor penyebab serta merinci solusi-solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini.
Ada 4 faktor penyebab stunting :
1. Gizi Buruk
Faktor utama yang memicu stunting adalah gizi buruk. Kurangnya asupan gizi selama periode kritis, mulai dari masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan, dapat menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif anak.
2. Sanitasi yang Buruk
      Akses terbatas terhadap sanitasi yang layak dapat meningkatkan risiko infeksi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan anak.
3. Kemiskinan dan Ketidaksetaraan
      Keluarga yang hidup dalam kemiskinan seringkali kesulitan menyediakan nutrisi yang memadai bagi anak-anak mereka. Ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya juga dapat memperparah masalah stunting.
4. Kurangnya Pendidikan Gizi