Puisi Rejang "Lemea"

Lemea 

Ade surya

 

Sebuah pohon bambu yang muda

Kini telah sirna terambil tangan tua

Terbawa oleh sebuah keringatnya

Ditemani oleh tulang renta nenek tua

Parang tajam pun ikut menyertai dirinya

Digendong oleh sebuah bakul indah

Topi adat pun selalu bersamanya

Tak lupa dibawanya sebuah tali rafia

Di irisnya bambu dari hutan tadi

Seakan mengiris rasa letih dalam diri

Dipotong kecil bilahan bambu ini

Seakan memotong lelah dalam hati

Suasana hening pun mulai terasa

Ketika dirinya mulai menyimpan irisan bambu

Disimpannya dalam sebuah lemari

Ditambahnya ikan kecil penambah rasa aroma

 Ketika dibuka lemari itu

Tercium aroma wangi dari irisan bambu

Ikan segar pun mulai memucat

Terlihat dalam irisan bambu

Diambilnya sebuah kuali

Dicampur cabai dan ikan teri

Diatas api yang telah ia hidupkan

Tercium wangi aroma masakan

Seakan ku cicipi masakan itus

Semakin dekat menggugah selera ku

Aku mulai ingin mencicipi

Tak sabar hati langsung ingin ku santapi

Diatas sebuah meja tua

Ada sepiring nasi dan sepotong roti

Ditemani lauk lemea

Yang terasa sedap bila ku nikmati

Aromanya manambah selera

Itulah lemea dari batang bambu.