Mohon tunggu...
Roki Taliawo
Roki Taliawo Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Prov. Maluku Utara, Kab. Halmahera Barat, Kec Loloda, Desa Buo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perspektif Panca Indera Melihat (Mata)

6 Mei 2019   20:47 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata fungsinya melihat, dengan mata kita boleh mengetahui dari kejauhan gerak-gerik apa yang terjadi dan bagaimana kejadiannya. Tetapi "Mata" juga bisa membuat kita jatuh terpuruk sedemikan rupa, karena godaan terbesar seorang manusia (Pria) ada di mata, dari memandang sampai terbawah gairah untuk melakukan sesuatu. 

Tetapi mata  juga bisa membuat kita berhasil (belajar dll). Karena apa yang di lihat "mata" di rasakan dalam hati dan di praktekan pada kehidupan se-hari-hari. Banyaknya (manusia) mendefinisikan mata dengan berbagai fariasi. Ada yang mengatakan mata sebagai kompas penunjuk arah, di mana kita pergi "mata" selalu melihat duluan lokasi yang akan kita tuju, melalui melihat sebuah gairah akan timbul dan membawah naik ke pikiran apa yang kita lihat, mengalir lebih dalam untuk menganalisa dan berimajinasi apa yang akan kita akan tuju. Agar, ketika sampai di tempat yang di tujuh, tidak ada penyesalan apapun, karena kita sudah duluan melakukan observasi dalam berimajinasi. Dalam kitab mengatakan 

"Matius 6:22-23 (TB)  Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Artinya bahwa mata adalah salah satu center kehidupan manusia, mata bisa membuat kita menuju pada terang, sebaliknya juga bisa pada gelap. Hanya saja siapa yang melihat dan bertindak baik atau tidak. Lukas 11:34-36 (TB)  Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya" 

Banyak kita mengartikan mata menurut pandangan dunia sekular, dengan alasan bahwa hidup di dunia sekali, jadi tidak mengapalah apa yang kita lakukan sekali-kali untuk kepuasan jasmani. Padahal apa yang di katakan dalam kitab "Matius 6:33 (TB)  Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". Mata memandang apa yang baik, itu yang harus di prioritaskan, bukan memenuhi kepuasan nafsu, sehingga kehidupan kita tidak di kuasai oleh Keinginan daging melainkan oleh Roh kudus. Karena kerajaan Allah lebih dari segalanya, untuk menuju pada kehidupan dunia yang kekal.

#RokiTaliawo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun