Mohon tunggu...
Damang Averroes Al-Khawarizmi
Damang Averroes Al-Khawarizmi Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya penulis biasa yang membiasakan diri belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Polisi Memelihara Bandar Narkoba

17 Desember 2014   21:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memutus Akarnya

Kalau melihat kronologis rekayasa kasus narkoba tersebut, disamping membutuhkan penelitian lebih lanjut, untuk mengungkap segala fakta-fakta yang tersembunyi. Maka dugaan sementara yang terbangun, makin sulit untuk membersihkan sirkulasi jaringan Narkoba, apalagi untuk mencegah korban-korban pemakai selanjutnya. Logikanya, bagaimana mungkin pemakainya bisa diberantas,, sementara penghasil, bandar, dan pengedarnya dipelihara oleh kepolisian sendiri? Atau dalam bahasa yang sederhana, kepolisian tampaknya sengaja memelihara hulu asal mulanya Narkoba. Hanya pada ranah hilir "pemakai Narkoba" saja yang ditindak. Praktis jika "keremangan" ini masih dipelihara oleh kepolisian, maka jangan harap sampai kiamatpun, bangsa ini tak akan pernah  bebas Narkoba.

Jelas untuk memutus akar sebab musabab pengguna Narkoba, tidak lain kepolisian harus kukuh untuk menangkap pula semua bandar dan pengedar yang selama ini dipelihara.

Namun tidak segampang itu, kepolisian tentu tidak mau menuntaskan semua kasus Narkoba di hulu hingga hilirnya, jika tidak diimbangi dengan tindakan dan peran pemerintah untuk mereformasi kinerja kepolisian. Setidaknya, pemerintah dapat mengabil langkah-langkah, diantaranya: Pertama, revolusi mental perlu juga digalakkan terhadap profesi kepolisian. Hendaklah Kapolri melakukan terobosan besar, untuk membangun lembaga yang transparan, serta merekrut anggota, dan pejabat-pejabat di lembaga kepolisian yang berintegritas, jujur, dan tidak gampang disuap.

Kedua, gaji polisi semestinya dinaikkan agar dapat menutup celah bagi mereka yang sering memainkan kasus-kasus tertentu. Pun, dana untuk kepolisian mestinya ditingkatkan angka rupiahnya, sebab memang lembaga ini bisa dikatakan bekerja sebagai penjaga kemananan dan ketertiban masyarakat selama 24 jam. Bahkan alur mulanya setiap kasus kejahatan dari lembaga ini pula yang akan menentukan layak tidaknya, suatu perkara akan diusut dengan tuntas. Karena itu, untuk menjaga profesionalitas mereka, jelas kinerjanya tidak mungkin bagus, kalau imbal jasa kinerjanya tidak sebanding dengan kapasitas kerjanya.

Ketiga, atas jumlah kasus-kasus yang sering menjadi syarat kenaikan pangkat kepolisian, syarat itu ditiadakan saja. Kalau hendak meningkatkan kinerja kepolisian dengan janji kenaikan pangkat; seyogianya diukur berdasarkan kejujuran, integritas, dan kecakapan mereka menangani kasus-kasus dari semua berita acara penyelidikan, penyidikan, penangkapan, penggeledahan, dan penahanan atas setiap kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

Pada akhirnya, tindakan untuk memutus sirkulasi akar Narkoba di negeri ini, kalau pemerintah hanya melihat kinerja kepolisian berdasarkan kuantitas kasus Narkoba yang pernah mereka tangani. Itu bukan jaminan, untuk memutus jejaring "jahat" Narkoba yang terus menghantui nasib anak bangsa kita. Kelompok-kelompok LSM, mahasiswa, dan akademisi sangat diharapkan untuk kemudian membuktikan kebenaran informasi yang saya ungkap ini, demi menguatkan bukti-bukti yang masih berserakan dari berbagai kalangan. Polisi yang baik, akan melahirkan masyarakat dan bangsa yang baik pula.(*)

Penulis Adalah Owner negarahukum.com

Artikel Ini Juga Muat di Harian Tribun Timur Makassar, 17 Desember 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun