Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 48 gelombang 3 pada tanggal 1 Agustus 2023. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil penelitian dari Universitas Muhammadiyah Malang dan menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Surya Rahmat, Gilang Maulana, Muhamad Ridwan, Charizma Nizania, dan Nasyifa Zahrah, yang berasal dari program studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Bapak Dana Marsetiya Utama, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Perkembangan zaman yang semakin pesat ini membuat munculnya berbagai teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam melakukan berbagai urusan. Akan tetapi, teknologi bagaikan pisau bermata dua yang mana teknologi akan membuat manusia menjadi semakin malas dalam melakukan aktivitas. Hal tersebut membuat prevalensi diabetes melitus menjadi meningkat. IDF pada 2021 menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi ke-5 dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta, prevalensi diabetes sebesar 10,6 persen. Maka dari itu, perlu adanya langkah preventif untuk menurunkan angka prevalensi kejadian diabetes melitus itu sendiri.
Dalam kegiatan PMM yang dilakukan oleh kelompok 48 gelombang 3 ini, mereka melakukan pembuatan olahan pengganti gula dengan daun stevia bersama para siswa SMA Muhammadiyah 1 Malang yang berlokasikan di Jl. Brigjen Slamet Riadi No. 134, RT.6/RW.3, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Daun stevia memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan unggul dalam penanaman. Pertama, tanaman stevia sangat toleran terhadap berbagai kondisi tumbuh, memungkinkannya tumbuh subur baik di wilayah dengan iklim tropis maupun subtropis. Selain itu, kebutuhan airnya yang relatif rendah menjadikannya cocok untuk ditanam di daerah dengan ketersediaan air terbatas.
Keunggulan lainnya adalah pertumbuhannya yang cepat, memungkinkan para petani mendapatkan hasil panen lebih cepat dibandingkan dengan tanaman lainnya. Daun stevia mengandung senyawa steviol glycoside yang merupakan pemanis alami dengan kekuatan manis jauh lebih tinggi daripada gula, sehingga menarik minat pasar. Selain itu, tanaman ini juga ramah lingkungan karena membantu mengurangi ketergantungan pada pemanis buatan dan gula serta berkontribusi dalam mengurangi risiko penyakit terkait gula. Kemampuan adaptasinya terhadap berbagai jenis tanah juga menjadi kelebihan, memungkinkan penanaman di berbagai kondisi tanah. Dengan permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap pemanis alami, daun stevia menawarkan potensi pasar yang menjanjikan. Kombinasi semua keunggulan ini menjadikan tanaman stevia sebagai pilihan menarik dan berpotensi memberikan keuntungan bagi petani dan pengusaha di bidang pertanian dan pangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh lima mahasiswa ini adalah dengan memberikan edukasi mengenai diabetes mellitus serta sosialisasi tentang pemanfaatan daun stevia sebagai alternatif pengganti gula. Setelah melakukan sosialisasi, mereka mengajak para siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang dari beberapa kelas yang berjumlah sekitar 65 orang untuk melakukan praktek pembuatan larutan daun stevia.
Di awal praktek dilakukan, yang pertama dilakukan ialah mereka menghaluskan daun stevia kering terlebih dahulu menggunakan blender, setelah itu disaring untuk memilah bagian yang tidak halus menggunakan saringan. Langkah selanjutnya adalah memanaskan air secukupnya sampai mendidih. Selanjutnya, ambil 2-3 sendok makan bubuk daun stevia dan masukkan kedalam saringan kain seraya diseduh dengan air panas secukupnya. Tunggu sampai warna air menjadi lebih pekat, yakni sekitar 10-15 menit. Gula dari daun stevia yang sudah diseduh bisa dipakai menjadi alternatif gula dengan mencampurkannya ke berbagai jenis minuman seperti teh, kopi, dan lain- lain.
Menurut Surya (Koordinator Kelompok) “Dengan tingginya penderita diabetes melitus terutama di kalangan usia muda menjadi perhatian yang sangat tinggi di masyarakat. Dengan memberikan sebuah solusi seperti daun Stevia sebagai alternatif pengganti gula agar tidak menimbulkan komplikasi. Selain itu upaya pencegahan juga perlu diberikan terkait diabetes melitus sejak dini”
