Mohon tunggu...
Grace Marnida Sihombing
Grace Marnida Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sumatera Utara

Jangan ragu untuk mencoba, karena tanpa mencoba kita tidak pernah tahu hasilnya.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

ESBN, Solusi Inovatif untuk Krisis ISBN di Indonesia

16 Oktober 2024   20:57 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:06 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sedang menghadapi krisis serius terkait keterbatasan nomor ISBN (International Standard Book Number). Sebagai respons terhadap situasi ini, sebuah sistem baru bernama ESBN (Educational Serial Book Number) diusulkan sebagai solusi alternatif, khususnya untuk buku-buku pendidikan. 

Latar Belakang Krisis ISBN

Krisis ISBN di Indonesia bermula ketika Badan Internasional ISBN di London memberikan teguran kepada Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akibat jumlah produksi buku yang tidak wajar. Pada tahun 2020 dan 2021 saja, total 208.191 judul buku di Indonesia diberi nomor ISBN, padahal alokasi nomor ISBN Indonesia pada tahun 2018 hanya sebanyak 1 juta nomor. Jumlah ini melebihi setengah dari total alokasi nomor ISBN yang diberikan. 

Dalam empat tahun terakhir, Indonesia telah menerbitkan total 623.000 judul buku dengan nomor ISBN, melebihi setengah dari alokasi keseluruhan. Akibatnya, dengan hanya tersisa 377.000 nomor ISBN, Indonesia hanya dapat menerbitkan sekitar 67.340 judul buku per tahun jika tidak ingin kehabisan nomor ISBN dalam enam tahun ke depan. Jika pembatasan ini diterapkan, diperkirakan persediaan nomor ISBN akan habis dalam enam tahun ke depan. Situasi ini sangat mengkhawatirkan mengingat biasanya alokasi nomor ISBN suatu negara diharapkan dapat bertahan selama satu dekade atau bahkan lebih.

ESBN: Solusi Inovatif

Untuk mengatasi krisis ini, sistem ESBN diusulkan sebagai alternatif, khususnya untuk buku-buku pendidikan. ESBN bukanlah konsep yang muncul tiba-tiba, melainkan hasil dari upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai organisasi nasional dan internasional. ESBN adalah sistem penomoran unik yang dikembangkan oleh Konsortium ESAA Project European Commission ID2021048 pada tahun 2021, dengan dukungan dari organisasi-organisasi seperti  Oceans-Network European, Organisasi ESAA Eropa, Indonesian Literacy Association, dll. Beberapa poin penting tentang ESBN yang perlu dipahami: 

1. Struktur ESBN

ESBN (Educational Serial Book Number) adalah sistem penomoran yang terdiri dari 14 digit. Setiap digit dalam ESBN memiliki makna dan fungsi spesifik, memberikan informasi penting tentang buku yang diberi nomor. Mari kita bahas setiap bagian dari struktur ESBN ini :

a. Tiga digit pertama merupakan kode negara 

Fungsi untuk mengidentifikasi negara asal atau negara penerbit buku. 

b. Tujuh nomor berikutnya merupakan nomor buku unik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun